Suasana kelas yang damai di pagi hari saat gerimis tiba-tiba menjadi riuh karena kehadiran si Oyen yang masuk melalui celah pintu yang sedikit terbuka.
Siswa yang mulai kegiatan literasi selama 15 menit setlah tadarus dan menyanyikan Indonesia raya menjadi tidak kondusif sebab si Oyen mencari makanan dengan menghampiri siswa satu persatu.Â
Penciuman Si Oyen memang tidak diragukan karena menemukan bekal siswa yang disimpan di laci meja. Sehingga dia pun mengeong dengan nyaring meminta makanan yang menambah keributan di kelas.
Degan berat hati siswa Naifa nama siswa tersebut pun memberika makanannya ke si Oyen dan mengajaknya keluar kelas. Selavi Si Oyen menikmati makananya Naifa masuk kelas dengan perlahan dan menutup pintu agar si Oyen tidak masuk lagi.
Tapi dengan gesit Si Oyen masuk kembli melalu celah jendela yang terbuka yang menyebabkan Arif teriak karen si Oyen menjadikan lehernya untuk pijakan saat melompat. Mungkin dia dendam karena sebelumnya Arif berusahan mengeluarkanya dari kelas dengan menarik lehernya seperti induk yang menggit anaknya. Y . Sebetulnya akit perbuatan tersebut Arif sudah mendapatkan carakan karena si Oyen beroktak. Bahkan Febi yang emncoba mengekuarkan  Si Oyenpun sudah mendapatkan hadiah cakaran di tangan.
Dengan santai dna percaya diri Si Oyen kembali mencari makanan dengan hidungnya. Untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan maka dengan inisiatif dan kasihan Syifa membagi makanan yang di bawanya ke Si Oyen. Kembali SiOyen diajak keluar dengan hati-hati oleh Sifa saat tiba di luar secara sepontan anak-anak teriK tutup pintu dan jendela cepat biar si Oyen ga masuk lagi.
Alhamdulillah setelah pinti dan jend
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H