Penyebab Gangguan Berbicara
Penyebab gangguan bicara dan bahasa sangat banyak dan luas. Semua gangguan berkisar dari proses pendengaran hingga transmisi rangsangan ke otak, otot, atau organ vokal. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa penyebab gangguan bahasa adalah adanya gangguan hemisfer yang dominan. Audio yang terdistorsi atau tertunda dapat disebabkan oleh beberapa hal, antara lain:
- Faktor Medis
Faktor medis yg paling banyak berperan pada kesulitan belajar bahasa merupakan tidak atau kurang berfungsinya sistem syaraf sentra yg ditimbulkan sang adanya cidera atau memar. Dalam kaitan ini dikenal afasia, yaitu hilangnya kemampuan bicara lantaran gangguan dalam syaraf sentra. Cidera atau memar dalam otak bisa terjadi lantaran banyak sekali peristiwa misalnya syok waktu mak sedang mengandung, penggunaan obat berlebihan, kelahiran muda (premature), benturan fisik, struk, & keracunan.
- Kondisi Fisiologis
Yang dimaksud menggunakan syarat fisiologis merupakan kemampuan berdasarkan organ- organ yg terkait pada menjalankan kegunaannya buat mendukung terhadap kelancaran anak pada meniti tugas perkembangan bicara & bahasanya. Organ-organ tadi mencakup susunan syaraf (syaraf senso-motoris ), syarat organ indera pendengaran & organ bicara.
- Kondisi Lingkungan
Lingkungan rumah harus menciptakan kondisi yang kondusif untuk memberikan kontribusi positif bagi perkembangan bahasa dan bahasa anak. Dengan stimulasi verbal yang positif dari orang tua dan keluarga, anak dapat terus meningkatkan kualitas dan kuantitas kemampuan berbicara dan berbahasanya.
Penanganan Dalam Gangguan Berbicara
Pengobatan gangguan bicara dimulai dengan mengidentifikasi pasien, seperti riwayat medis, keterampilan berbicara, keterampilan mendengarkan, keterampilan kognitif, dan keterampilan komunikasi. Kemudian pengobatan dilanjutkan dengan diagnosis penyakit pasien. Setelah hasil diagnosis tersedia, pasien diperlakukan sesuai.
Â