inovasi teknologi di sektor manufaktur. Melalui program Matching Fund Kedaireka 2023, Tel-U mengembangkan Smart Smelter berbasis Digital Twin yang diimplementasikan di lini produksi PT Indonesia Asahan Aluminium (INALUM).
Telkom University (Tel-U), melalui Fakultas Rekayasa Industri (FRI), kembali mempertegas komitmennya dalam mendorongDigital Twin: Teknologi Masa Depan Industri
Digital Twin adalah representasi digital dari objek fisik yang memungkinkan pemantauan, analisis, dan pengendalian secara real-time. Dalam konteks PT INALUM, teknologi ini digunakan untuk mengintegrasikan data dari smelter---salah satu elemen penting dalam proses produksi aluminium. Namun, penerapan Digital Twin membutuhkan prasyarat khusus, seperti:
- Sensor yang Kontinyu: Data dari lini produksi harus dikumpulkan secara terus-menerus untuk memastikan akurasi.
- Standar IIoT (Industrial Internet of Things): Peralatan produksi harus kompatibel dengan teknologi IIoT agar data dapat diolah secara optimal.
Ketua Tim Pelaksana program, Dr. Eng. Murman Dwi Prasetio, S.T., M.B.A., menyebutkan bahwa inovasi ini bertujuan mengintegrasikan alat-alat di PT INALUM yang sebelumnya bekerja secara terpisah.
"Dengan penerapan Digital Twin, data dapat terkumpul secara real-time, sehingga pengendalian dan pengambilan keputusan dapat dilakukan lebih cepat dan akurat," ujar Dr. Murman melalui kanal Youtube Direktorat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (PPM) Tel-U.
Manfaat Digital Twin pada Proses Manufaktur
Platform Digital Twin yang dikembangkan oleh tim Telkom University menawarkan kemampuan untuk mengintegrasikan dan memvisualisasikan data dari lini produksi dalam bentuk model 3D. Data yang dikumpulkan meliputi:
- Pemantauan suhu
- Pengukuran kinerja peralatan
- Kecepatan produksi
Dengan data tersebut, pengelola dapat memantau setiap aspek produksi secara efektif dan mengambil langkah cepat untuk menyelesaikan masalah.
"Platform ini memungkinkan pengumpulan data otomatis serta pemantauan yang lebih efektif, khususnya pada proses casting di PT INALUM," tambah Dr. Murman.
Penelitian ini bertujuan meningkatkan produktivitas dan efisiensi perusahaan. Dengan dashboard yang dirancang khusus, pemangku kepentingan di PT INALUM dapat mengidentifikasi masalah lebih cepat dan mengambil keputusan berdasarkan data yang akurat.
Kolaborasi untuk Meningkatkan Efisiensi Industri
Penelitian Digital Twin ini berlangsung sejak Oktober hingga Desember 2023. Selama tiga bulan, tim Tel-U berfokus pada:
- Identifikasi Data: Menentukan jenis data yang relevan untuk dikumpulkan.
- Pemodelan dan Interpretasi: Membuat model fisik smelter dan mengintegrasikan data ke dalam sistem.
- Visualisasi dan Dashboard: Menyediakan gambaran real-time yang mempermudah pengambilan keputusan.
Kolaborasi antara Telkom University dan PT INALUM menjadi kunci dalam percepatan implementasi platform ini. Dengan pendekatan berbasis penelitian dan pengujian di lapangan, inovasi ini diharapkan dapat mendukung tercapainya target efisiensi perusahaan.
Dampak untuk Masa Depan Industri Indonesia
Melalui penerapan Digital Twin, PT INALUM dapat lebih cepat mengidentifikasi masalah di lini produksi dan memastikan proses berjalan dengan lebih efisien. Integrasi teknologi ini menjadi langkah strategis untuk menghadapi tantangan di era Industri 4.0.
Inovasi ini juga menunjukkan peran perguruan tinggi seperti Telkom University dalam mendukung transformasi digital di sektor manufaktur. Dengan pengembangan teknologi berbasis penelitian, kolaborasi antara akademisi dan industri dapat menciptakan solusi nyata yang berdampak langsung pada peningkatan daya saing industri nasional.
Telkom University, melalui program ini, tak hanya menciptakan teknologi, tetapi juga memberikan kontribusi besar dalam mempercepat digitalisasi industri manufaktur Indonesia.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI