inovasi penting melalui pengembangan mobil listrik hemat energi, Gelatik EV Gen 1. Dikembangkan sejak tahun 2023, kendaraan ini menjadi bukti nyata dedikasi mahasiswa dan dosen Tel-U dalam menciptakan solusi teknologi yang ramah lingkungan. Gelatik EV Gen 1 berhasil lolos kualifikasi sebagai peserta di Kontes Mobil Hemat Energi (KMHE) Tingkat Nasional 2024, yang diselenggarakan pada 6--10 Oktober di Jakarta International E-Prix Circuit (JIEC).
Bandung, Telkom University (Tel-U) -- Laboratorium Riset Information and Autonomous Control System (INACOS) Tel-U kembali mencatatkanInovasi Berbasis Teknologi Mandiri
Gelatik EV Gen 1 dikembangkan oleh tim mahasiswa S1 Teknik Elektro, Fakultas Teknik Elektro (FTE), yang terdiri dari Muhammad Fadil, Alfan Difaldy, Radya Putra Mahersa, Riyan Susanto, Febrian Maulana R., Eduardus Arjuna H., dan Intan Saragih. Di bawah bimbingan dosen Azam Zamhuri Fuadi, S.Tr., M.T., mereka berhasil menciptakan kendaraan hemat energi dengan teknologi andal yang dikembangkan secara mandiri.
"Mobil ini menggunakan motor listrik sebagai penggerak utama dan baterai pack rancangan sendiri sebagai sumber energinya. Selain itu, kami juga mengembangkan controller buatan sendiri, yang memberikan efisiensi optimal pada kinerja mobil. Salah satu keunggulan utama kami adalah daya tahan baterai yang lebih lama dibandingkan rata-rata baterai serupa," jelas Muhammad Fadil, ketua tim pengembang.
Baterai pack yang digunakan adalah jenis Li-ion 13s4p 48V 14Ah, yang dirancang khusus oleh tim untuk memenuhi kebutuhan mobil listrik hemat energi. Dengan baterai ini, Gelatik EV Gen 1 mampu menempuh jarak hingga 12 kilometer dengan kecepatan maksimum 30 km/jam saat baterai terisi penuh (53V). Hasil pengujian di Sirkuit Zone 73 menunjukkan bahwa kendaraan ini mampu mencapai jarak 10 kilometer per pengisian daya dengan konsumsi energi sebesar 79Wh.
Proses Pengembangan dan Pengujian yang Komprehensif
Proses pengembangan Gelatik EV Gen 1 tidaklah mudah. Tim memulai dengan serangkaian riset mendalam dan pengujian bertahap, mulai dari simulasi di laboratorium INACOS, uji coba di sekitar area kampus Tel-U, hingga pengujian intensif di sirkuit khusus. Tahapan ini dilakukan untuk memastikan performa kendaraan memenuhi standar kompetisi nasional.
"Pengujian ini kami lakukan secara bertahap, baik di lingkungan tertutup seperti laboratorium maupun di lapangan terbuka. Selain menguji performa teknis, kami juga berusaha meningkatkan efisiensi energi dan kenyamanan kendaraan," tambah Fadil.
Namun, perjalanan tim tidak lepas dari tantangan. Keterbatasan sumber daya manusia, penguasaan teknologi tertentu, hingga kebutuhan bimbingan dari dosen ahli di bidang mekanik menjadi beberapa kendala yang mereka hadapi. Meski demikian, hal ini tidak mengurangi semangat mereka untuk terus berinovasi.
"Berbagai tantangan memang sering kami temui, mulai dari desain awal hingga pengujian lapangan. Tetapi kami percaya bahwa setiap kendala adalah peluang untuk belajar dan berkembang. Kami berharap kampus dapat terus mendukung, terutama dengan menambah dosen ahli di bidang mekanik," ungkap Fadil.
Kontribusi pada Masa Depan Mobilitas Ramah Lingkungan