Sejarah Perkembangan Revolusi Industri
Paradigma sebelum munculnya revolusi industri, bahwa negara yang dianggap super power adalah negara yang memiliki wilayah yang luas. Akibatnya negara berlomba lomba mencari wilayah dan pengaruh ke negara lain. Paradigma tersebut berubah setelah adanya perubahan pola pikir bahwa penguasaan wilayah yang luas tidak menjadikan sebuah negara menjadi negara yang perekonomian maju. Atas dasar pemikiran bahwa negara yang maju adalah ditandai dengan pertumbuhan ekonomi yang tinggi, maka lahirlah revolusi dibidang industri.
Revolusi Industri 1.0
Perubahan industri tahap ini berlangsung pada tahun 1750 -- 1850, yang ditandai dengan digantikannya tenaga manusia dan hewan oleh kehadiran mesin. Salah satunya yaitu penemuan mesin uap pada abad ke-18. Revolusi Industri ini juga ditandai dengan adanya perubahan secara besar-besaran di bidang manufaktur, Â pertanian, pertambangan, teknologi serta transportasi.
Kondisi ekonomi, sosial dan budaya di dunia berubah karena adanya perubahan dalam proses produksi. Revolusi Industri menyebabkan pendapatan per kapita negara-negara di dunia menjadi enam kali lipat, perubahan ini ditorehkan dalam peradaban manusia yang berhasil mendongkrak perekonomian secara dramatis kurang lebih sekitar dua abad.
Revolusi Industri 2.0
Perkembangan industri terus mengalami evolusi, akhir abad ke-19 -- awal abad ke-20 mulai berkembangnya industrialisasi dan ilmu pengetahuan, pembagian kerja, produksi massal, munculnya Ilmuwan modern, seperti Albert Einstein,Thomas Alfa Edison,Niels Bohr,Nikola Tesla, munculnya pembangkit tenaga listrik dan motor pembakaran yang disebut revolusi teknologi,ditemukannya pesawat telepon, mobil, pesawat terbang, perkembangan ilmu manajemen meningkatkan efisiensi dan efektivitas manufaktur, pembagian kerja yang dapat meningkatkan produktivitas, produksi barang secara masal.
Revolusi 3.0
Berlangsung pada  akhir abad 20, munculnya internet dan teknologi digital,sehingga dikenal sebagai Revolusi Digital yang mengusung sisi kekinian (real time) yang mengubah pola interaksi dan komunikasi masyarakat kontemporer, perubahan Praktik bisnis. Pabrik dan industri tidak menggunakan manusia sebagai operator melainkan mesin canggih yang memiliki kemampuan berproduksi lebih besar,sehingga pengurangan tenaga kerja manusia tidak terelakkan.
Revolusi 4.0
Berlangsung pada awal abad ke-21 manusia telah menemukan pola baru ketika disruptif teknologi  yang telah banyak menelan korban dengan matinya perusahaan-perusahaan raksasa yaitu munculnya Internet of Things, Big Data, Artificial Intelligence, Human Machine Interface, Robotic and Sensor Technology, 3D Printing Technology. Pada era ini besarnya perusahaan tidak menjadi jaminan, namun akselerasi perusahaan yang menjadi kunci keberhasilan meraih kemenangan dalam berkompetisi. Setiap tahap menimbulkan konsekuensi pergerakan yang semakin cepat. Perubahan menjadi sebuah keniscayaan dalam kehidupan manusia.