Mohon tunggu...
Samsul Maarif
Samsul Maarif Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Belajar tanpa henti

Selanjutnya

Tutup

Halo Lokal

Parade 10.000 Laskar Sabilillah: Semangat Melestarikan Warisan Walisongo

8 Desember 2024   19:04 Diperbarui: 8 Desember 2024   19:26 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ribuan masyarakat saat menghadiri acara Pengajian Akbar dan Parade 10.000 Laskar Sabilillah, di Ponpes Bahrul Ulum, Sabtu (7/12). Foto: Sam 

Demak -- Ribuan masyarakat dari berbagai pelosok Kabupaten Demak memadati acara Pengajian Akbar dan Parade 10.000 Laskar Sabilillah, Sabtu (7/12).

Kegiatan yang diselenggarakan oleh Perjuangan Walisongo Indonesia (PWI) DPD Kabupaten Demak ini menjadi puncak peringatan Haul Akbar Kanjeng Sultan Fatah, Nyai Ratu Lembah, dan Eyang Baru Klinting, sekaligus pelantikan pengurus baru PWI LS Demak.

Parade ribuan massa ini dimulai dari Sekretariat PWI LS di Pondok Pesantren Bahrul Ulum, Pamongan Penjor Bulusari, dan berakhir di Pondok Pesantren Darul Hikam Ki Ageng Gajah Biru Klating, Sarirejo, Guntur. Dengan semangat perjuangan, ribuan anggota Laskar Sabilillah berjalan beriringan, menampilkan komitmen mereka dalam melestarikan nilai-nilai Walisongo.

Pada malam harinya, acara berlanjut dengan pengajian akbar yang diisi tausiyah oleh KH Muhammad Abbas Billy Yachsi Fuad Hasyim, Panglima Tertinggi PWI LS, serta KH Imaduddin Ustman Albantani. Momen ini juga menjadi saksi pelantikan pengurus DPD PWI LS Demak yang baru.

Ketua DPD PWI LS Demak, Nurul Muttaqin, mengungkapkan bahwa kegiatan ini adalah respons terhadap meningkatnya distorsi sejarah yang terjadi akhir-akhir ini.

"Sejarah Indonesia sedang banyak dipalsukan, bahkan NU pun menjadi sasaran pihak-pihak tak bertanggung jawab. Kami bangkit bersama pribumi nusantara untuk melawan penjajahan ini," tegasnya.

Nurul juga mengkritisi klaim keliru terhadap makam-makam leluhur, termasuk Sunan Muria, yang dianggap mengalami pengaburan identitas silsilah. Ia menyerukan pentingnya perjuangan untuk meluruskan sejarah guna membangkitkan resolusi jihad kedua.

Di hadapan ribuan peserta, perwakilan PWI LS menegaskan tanggung jawab kader Nahdlatul Ulama (NU) dalam menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

"Kelompok tertentu sudah lama berusaha merusak NU. Sebagai kader, kita harus bangkit untuk menyelamatkan NU sebagai benteng keislaman dan menjaga kedaulatan bangsa," ujar perwakilan tersebut.

Acara ini bukan sekadar pengingat sejarah, melainkan juga penegasan semangat masyarakat Demak untuk menjaga warisan leluhur. Dengan ribuan peserta yang hadir, kegiatan ini menjadi simbol perjuangan kolektif dalam melestarikan nilai-nilai Walisongo dan memperkokoh keutuhan bangsa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Halo Lokal Selengkapnya
Lihat Halo Lokal Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun