Mohon tunggu...
Samsul Maarif
Samsul Maarif Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Belajar tanpa henti

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Tular Nalar Mafindo bersama PMII Demak Beri Literasi Digital untuk Pemilih Pemula

12 September 2024   23:06 Diperbarui: 12 September 2024   23:15 17
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
PMII Demak bersama Tular Nalar Mafindo saat gelar Sekolah Kebangsaan di Aula SMA Miftahul Huda Jogoloyo, Senin (2/9). Foto: Sam

Demak - Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PC PMII) Kabupaten Demak, bekerja sama dengan Tular Nalar Mafindo, sukses menggelar kegiatan "Sekolah Kebangsaan" yang diadakan di Aula SMA Miftahul Huda Jogoloyo, Wonosalam, Senin (2/9).

Acara ini diikuti oleh puluhan siswa-siswi kelas 12, yang diberikan pengetahuan berharga seputar literasi digital dan kepemiluan oleh para anggota PMII Demak.

Berbeda dari kegiatan edukasi biasa, Sekolah Kebangsaan ini bertujuan untuk menanamkan pola pikir kritis di kalangan peserta didik, terutama dalam menghadapi derasnya informasi di era digital.

Mafindo sebagai mitra utama memberikan materi mendalam terkait pemilu, demokrasi, dan strategi menghindari hoaks. Topik ini sangat relevan mengingat para peserta merupakan pemilih pemula berusia 17-19 tahun.

Salah satu panitia kegiatan, Dian Anggi Prasetya, menjelaskan bahwa kolaborasi ini merupakan bagian dari upaya membentuk pemilih yang cerdas dan mampu menyaring informasi dengan bijak.

"Dengan akses internet yang semakin luas, penyebaran hoaks menjadi tantangan yang serius. Literasi digital dan pendidikan yang tepat menjadi kunci utama dalam menangkalnya," ujar Anggi.

Sementara itu, Ketua PC PMII Demak, Najib Musthofa, menekankan pentingnya pemahaman hukum terkait penyebaran informasi di masa pemilu.

"Sekolah Kebangsaan ini membantu meningkatkan pemahaman kebangsaan dan kepemiluan, serta mendorong siswa untuk lebih kritis dalam menghadapi informasi yang sering kali menyesatkan di media," jelas Najib.

Acara ini juga dilengkapi dengan sesi workshop interaktif, di mana peserta diajak untuk belajar cara mengidentifikasi berita palsu. Mereka aktif berdiskusi dan berbagi pengalaman terkait tantangan dalam dunia digital sehari-hari. Dengan diskusi kelompok dan presentasi yang dipandu oleh fasilitator, pemahaman siswa terhadap topik yang dibahas semakin mendalam.

Melalui kegiatan ini, Sekolah Kebangsaan diharapkan menjadi langkah awal yang efektif dalam menciptakan generasi muda yang melek informasi dan mampu mengambil keputusan bijak di tengah banjir informasi, khususnya menjelang pemilu.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun