Tiap kali momen Pemilu atau Pilkada di Sulawesi Tenggara (Sultra), kita selalu disuguhkan dengan suasana meriah. Baliho beraneka warna terpasang di hampir seluruh sudut provinsi ini, menandakan semangat demokrasi yang tinggi di tengah masyarakat Sultra.
Euforia pemilu ini tidak hanya dirasakan oleh kalangan tertentu, melainkan menjangkiti hampir semua lapisan masyarakat, tak terkecuali kaum muda. Mereka menjadi bagian yang semakin aktif dalam proses politik, memberikan warna baru dalam arena demokrasi di Sultra.
Makin hari, semakin banyak pemuda Sultra yang berpartisipasi dalam proses politik ini. Mereka tidak hanya menjadi penonton, namun terlibat secara langsung sebagai relawan atau bahkan sebagai petugas partai. Menurut data yang dihimpun dari berita, Andi Sumangerukka mengungkapkan bahwa saat ini sekitar 60% kader partai PPP Sultra merupakan anak muda. Data ini mencerminkan semangat partisipasi yang tinggi dari kaum muda dalam dunia politik.
Hal ini tentu merupakan kabar baik, karena masa depan Sultra akan sangat dipengaruhi oleh kontribusi dan ide-ide segar dari generasi muda. Jika tren ini terus berlanjut, roda pembangunan Sultra dalam 10 tahun mendatang akan dijalankan oleh kaum mudanya.
Karenanya, sangat penting bagi pemuda Sultra untuk memiliki kesadaran dan aktif dalam berbagai kegiatan yang memiliki dampak pada kemajuan daerah mereka, tak terkecuali kegiatan politik. Pemuda sebagai agen perubahan memiliki peran kunci dalam membentuk arah pembangunan Sultra ke depan.
Dengan memiliki mental pejuang yang tangguh, diharapkan kaum muda Sultra dapat menjadi kekuatan penggerak bagi kemajuan daerah mereka. Jika semangat ini terus diteruskan, Sultra yang sejahtera dan berdaya saing tinggi bukanlah sekadar harapan, melainkan suatu kenyataan yang dapat diwujudkan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H