Senyumlah pada semua orang, tapi hatimu jangan.
"Wah diganti donk boy ringtonenya nggak asik banget lu,"
"Ini tanda cinta kita dengan Indonesia.
"Terserang adjalah hp hp mu juga"
"Aku sama ida ada didepan gramedia, kesini adja. Aku yang pakai baju biru celana jeans"
"Bro, mereka berdua ada didepan gramed ayo kesana."
"iya,,,"
Wah nggak sabar nich pengen ketemu ida lagi, ungkap Tri dalam hatinya. Padal baru kemaren ketemu ketemu ida. Tapi wajah ida yang cantik mirip banget dengan teman waktu dia kecil, makanya ketika bertemu dengan Ida dia merasa cinta dia yang lalu hidup kembali.
Luayang jauh juga perjalanan ketempat Ida dan Devi, mana ini plasa cuma pakai eskaltor lagi nggak ada liftnya. Jadinya rada nggak praktis gtu lho.
Setiba dilantai empat tempat Ida dan Devi menunggu, Bobby dan Tri rada binggung mencari mereka. Maklum hari minggu jadi suasana mall sedikit lebih rame dari pada biasanya.
Setelah beberapa menit mencari, Bobby sepertinya menemukan orang yang dia cari ditengah keramaian dari tadi. Jangan-jangan dia salah orang kali, pikir dia dalam hati. Maklum dia rada pang ling (kaget .red) ngeliat cewek yang pakai baju merah celana jeans yang sedang menunggu di depan gramed itu ternyata mirip banget dengan orang yang sempat dia taksir dia sewatu SMP. Apa emank cuma sekedar mirip atau jangan-jangan emank dia orangnya? Maklum secara gtu lho Bobby dengan devi orang yang taksir harus berpisah sejak kelas dua SMP. Gara-gara sang cewek mesti pergi berkelana ke provinsi tetangga mengikuti jejak ayahnya yang pindah tugas.
"Bro, anaknya yang itu bukan?" Tanya Bobby ke Tri
"Yang mana?" Jawab Tri sambil terus berusaha fokus mencari
"Itu yang disana? yang pakai baju merah, cewek yang duduk dekat Studio One" Jawab Bobby sambil menunjuk ke arah cewek yang dia maksud.
"Coba adja kita samperin, mataku tiba-tiba perih jadinya nggak bisa ngeliat jelas. Maklum akhir-akhir ini keseringan didepan komputer jadinya ya kaya gini."
Mereka berdua pun berjalan menuju ketempat orang yang dimaksud Bobby, walau agak merasa malu maklum tampang mereka berdua berhasil dirubah oleh suasana macet jogja. Yang sebelumnya bermandikan minyak wangi yang baunya membuat wanita kepayang, berganti jadi bau asap bercampur dengan sedikit ramuan dari air keringat yang berhasil dengan sukses membuat wangi-wangian yang harum menyesakan dada.
"Hai Da, dah lama menungguya? Maaf ya tadi kena macet dijalan." Sapa Tri kepada cewek yang duduk disampin cewek baju merah celana jeans yang memang tu Devi.
"Owh iya tri nggak apa-apa lagian kami juga baru sampai kok." Eh duduk, duduk" Ucap Ida mempersilahkan tri dan Bobby duduk
"Eh kenlain nich Bobby teman satu kos ku, bob kenalin ini Ida teman yang aku ceritain tadi."
"Bobby"
"Ida"
"Kalo teman mu ini siapa namanya Da?" Tanya Tri
"kenalin ini Devi, masih ingat nggak waktu dipesta kemaren? yang manggi l-manggil aku ya si nyonya tua ini"
"Ye enak adja lu dipanggil nyonya tua, mentang-mentang aku cerewet. Gini-gini juga masih fesh tahu." JAwab Devi sambil nyengir.