Mohon tunggu...
sampe purba
sampe purba Mohon Tunggu... Pemuka Agama - Insan NKRI

Insan NKRI

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Petarung dari Desa, Sang Inspirator

13 Juni 2021   17:00 Diperbarui: 13 Juni 2021   17:01 138
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Keesokan harinya, kami mendampingi perjalanan dinas beliau ke Kabupaten Kepulauan Tanimbar bagian terselatan dari Nusantara. Satu proyek Nasional yakni kilang LNG untuk mengolah gas yang akan diproduksi dari Lapangan Abadi, Masela dekat perbatasan Australia Utara akan didirikan di sini. Presiden Joko Widodo pada awal Pemerintahannya memutuskan bahwa lokasi kilang LNG akan dibangun di darat (onshore) untuk memberikan nilai tambah serta mendorong tumbuhnya industri hilir di kawasan.

Untuk mendapatkan gambaran nyata dinamika sosial kehidupan masyarakat di wilayah paling selatan NKRI ini, saya beruntung diajak serta mendampingi beliau dalam kunjungan, dialog dan interaksi dengan berbagai kelompok masyarakat, seharian dari pagi hingga sore. Beberapa kelompok yang masyarakat itu adalah tua tua adat dan masyarakat desa, perangkat pemerintahan desa, tokoh pemuda dan mahasiswa, komunitas bisnis, tokoh agama dan tokoh masyarakat serta anggota Forkopimda.

Saya melihat passion dari Pak Nono yang membangkitkan semangat dan harapan masyarakat setempat. Dalam berbagai kesempatan beliau mengulangi perlunya kerja keras, tekad dan disiplin untuk maju.  Pak Nono, sang Jenderal Marinir yang pernah menjadi Komandan Pasukan Pengamanan Presiden itu, adalah Putera Maluku. Rumah adat keluarga besar Sampono ada di desa Olilit Kabupaten Tanimbar. Kepada generasi muda setempat beliau bilang, "saya sebagai putera daerah ini, yang berangkat ke sekolah dengan perut lapar, serta tinggal di rumah beratap rumbia, berdinding tepas dan berlantai tanah, bisa berhasil bertarung di ibu kota, maka kalian juga harus bisa !". Pak Nono mengabulkan permintaan saya untuk berfoto bersama  di tepi tempat tidur lusuh, di kamar yang dulu beliau tempati.

Pak Nono Sampono, Jenderal yang berhasil di Jakarta, tidak melupakan dan tidak malu akan asal usulnya. Menyempatkan  ziarah di makam Kakak Seniornya yang meninggal sekitar sebulan yang lalu, saya menyaksikan kedekatan beliau dengan seluruh keluarga besar dan masyarakat setempat. Tulus dan tanpa pamrih. Tak bersekat

Kami sempatkan beramah tamah di rumah adat keluarga beliau, bersama masyarakat setempat yang rindu dan bangga dengan putera terbaik dari desanya ini. Beliau menyemangati semua kalangan, termasuk mengingatkan agar di masa pandemi ini menjaga protokol kesehatan. Walaupun Pejabat Negara, dengan mobil dinas RI 67, beliau tidak sungkan berpindah pindah berfoto dengan berbagai kelompok masyarakat, agar tidak terjadi penumpukan.

Jenderal ini, adalah Jenderal yang romantis. Sekembali dari Tanimbar rombongan kami diajak makan siang di rumah kediamannya di Ambon. Suguhan makan siang yang disiapkan ibu Nono sangat pas mengisi perut yang sudah keroncongan. Sore harinya, you know what ? Dengan speedboat dari Ayame kami menyeberangi teluk Ambon. Pak Nono dan ibu bercengkerama berenang dan snorkling sore itu. Jenderal satu ini, luar biasa. Dapat membagi waktu dengan pas, untuk tugas tugas kenegaraan, adat, masyarakat dan tak lupa menyediakan waktu terbaiknya berenang bersama isteri tercinta di laut Ambon.

Dalam perjalanan kembali ke kediaman, di sela deru ombak dan mesin speedboat, beliau bilang... " Kalau Tuhan izinkan, tahun depan pada ulang tahun ke 70, saya bermaksud berenang lagi menyeberangi Teluk Ambon ini, sebagaimana saya lakukan pada ulang tahun ke 60 yang lalu". Wowww.... Luar biasa Jenderal. Dalam hati aku bergumam ... Ya, Tuhan, berilah umur panjang dan kesehatan kepada hambaMu yang luar biasa ini...

Jakarta,     Juni 2021

Oleh : Sampe Purba

Penulis, Mahasiswa Universitas Pertahanan -- bekerja di salah satu Instansi Pemerintahan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun