Mohon tunggu...
sampe purba
sampe purba Mohon Tunggu... Pemuka Agama - Insan NKRI

Insan NKRI

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Jonan, Humanisme Seorang Profesional

25 Maret 2019   22:09 Diperbarui: 25 Maret 2019   22:23 214
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pak Jonan merespon semua pertanyaan dengan pas, sambil meluruskan beberapa persepsi yang kurang tepat. Misalnya, hal kepemilikan versus pengelolaan sumber daya alam. Negara melalui Pemerintah tetap merupakan pemilik sumber daya alam. Sedangkan pengelolaannya dapat dipercayakan kepada pihak pihak yang mampu mengelola dengan efisien, dengan tetap memperhatikan transfer pengetahuan dan teknologi, serta tetap tunduk kepada kebijakan Pemerintah. (selengkapnya tanya jawab ini dapat dilihat di web STFK Ledalero).

Di sela waktu yang sempit, Pak Jonan menyempatkan diri mengunjungi satu sentra pemberdayaan kerajinan daerah tenun ikat di Maumere. Memang, di provinsi yang agak gersang, curah hujan sedikit tetapi memiliki pemandangan alam dan kultur yang kaya dan variatif seperti NTT ini, tampaknya usaha unggulan yang tepat untuk menggerakkan perekonomian daerah adalah usaha usaha kecil yang hemat air, serta kepariwisataan. Hadirnya pak Jonan di sanggar kecil itu tentulah memompa kebanggaan perajin.

Selepas tengah hari rombongan kembali ke Kupang, tempat peresmian beberapa Proyek Energi Berkeadilan di berbagai kabupaten yang dipusatkan  di sana. Mengingat keterbatasan waktu dan jarak, pak Jonan secara selektif memilih beberapa daerah yang dihadiri peresmiannya. Pak Jonan perlu mendapatkan gambaran langsung, urgensi dan relevansi prioritas pembangunan dari masyarakat. 

Pada kesempatan tersebut, Wakil Gubernur NTT bapak Josef Nae mengharapkan lebih banyak lagi proyek proyek Kementerian ESDM yang dapat dialokasikan ke NTT utamanya air bersih dan kelistrikan. Struktur bawah tanah yang dominan tanah lempung berkapur, dengan curah hujan rendah, membuat daerah NTT juga defisit air bersih. Provinsi NTT merupakan provinsi ketiga tertinggal di Indonesia, tetapi tetap bangga dan setia dengan NKRI namun berharap sungguh sentuhan Pemerintah. Meminjam istilah bapak Wakil Gubernur NTT terkadang dipelesetkan menjadi Nanti Tuhan Tolong.

Pak Jonan langsung tersentuh dan menyanggupi, karena hal ini sejalan dengan target proyek elektrifikasi nasional yang harus mencapai di atas 99% dalam tahun 2020. Saat ini rasio elektrifikasi di NTT terendah di Indonesia, masih di bawah 65%. Demikian juga air bersih, sangat dibutuhkan untuk peningkatan kualitas kesehatan penduduk. Pak Jonan meminta agar secara sinergis Pemerintah Provinsi menyediakan lahan dan mempermudah perijinan, sementara kepada mitra anggota DPR Komisi 7 yang juga hadir, berharap agar juga membantu mengawal dari sisi kebijakan alokasi anggaran.

Masyarakat yang hadir sumringah gembira, dan pada akhir acara dilayani berselfie ria oleh pak Jonan. Ternyata pak Menteri kita ini tidak canggung berselfie ria dengan semua kalangan. Kita  sering menyaksikan itu, mulai dari  Putri Nusantara, pramugari, santri, pesilat, nelayan, atlet hingga ibu ibu dan anak anak.

Gairah dan suka cita tulus masyarakat yang pada akhirnya mendapatkan air bersih, penerangan jalan umum dan listrik penerang inilah yang saya kira resep rahasia semangat dan dorongan energi baru bagi Pak Jonan dalam berkarya.  Ini juga mengingatkan saya kepada Presiden Kita pak Jokowi, yang juga melayani rakyat dengan tulus, serta rileks dalam berselfie ria. 

Apa karena kedua beliau ini kebetulan memiliki tanggal lahir yang sama ya. Semoga beliau beliau ini tetap sehat semangat dalam mengemban bhakti amanah luhur rakyat.

Untuk Indonesia yang lebih baik

Jakarta,     Maret 2019

Sampe Purba -- traveller in duty

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun