Mohon tunggu...
Sampean Sampean
Sampean Sampean Mohon Tunggu... Petani - paranalar.com

Pecinta Kata

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Jamuan Para Petani

20 Mei 2019   14:09 Diperbarui: 20 Mei 2019   14:29 125
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Jalan Tirakat

Jalan tirakat adalah jalan-jalan sunyi yang hanya bisa ditempuh segelintir orang. Jalan ini tidak banyak orang meliriknya. Bahkan ditinggalkan. Lihatlah ! di lahan-lahan pertanian yang menghijau, kita akan menemui tubuh yang bungkuk, senyum yang tulus, dan keakraban yang hangat. Betapa sulit, kita berjumpa anak-anak muda yang mencintai pertanian. Memilih bertani adalah pertaruhan.

Pertaruhan ini harus dijawab pemerintah dengan mengembalikan peran petani yang menghidupi kehidupan, menjamin keberlangsungan hidup manusia, dan petani memberi makan penduduk dunia. Tanggung jawab yang besar diemban petani harus berbalas dengan penghidupan yang layak. Jaminan itu harus diberikan pemerintah sebagai penyelenggara negara.

Perbaikan nasib petani bermula dari tanahnya yakni kepastian hukum atas haknya dan penyelesaian konflik agraria. Di negara kita, Indonesia, Tahun 2017 masih ada 652 ribu jiwa kepala keluarga bergelut dengan konflik agraria dan sengketa lahan. Permasalahan ini harus segera diselesaikan ; kedua,  penguatan kelembagaan pertanian; ketiga, pengembangan inovasi pertanian, keempat  kepastian pasar; kelima, pemulihan kearifan lokal para petani. Model perbaikan nasib petani ini yang telah diurai, bukanlah jalan yang pasti harus dijalankan. Tapi, harus sesuai dengan konteks permasalahan yang menyelimuti para petani.

Jalan lain ditujukan oleh Jan Douwe van der Ploeg dalam artikelnya From de-to repeasantization: The modernization of agriculture revisited, di Journal of Rural Studies, 2018 mengurai problematika pertanian Eropa dari modernisasi pertanian, dan agriprenur bukanlah jawaban terbaik permasalahan yang dihadapi pertanian saat ini, ia menginginkan pembentukan petani baru (new peasants). Karakter petani yang diinginkan bukanlah petani terjebak intensifikasi dan diversifikasi pertanian, bukan pula model romantisme pertanian masa lalu.

Jan Douwe van der Ploeg menjalankan proses re-peasantization melalui pertama, tanah yakni Menempatkan panggung pusat biologi tanah; pertanian campuran; multifungsi. Model pertanian ini, aku jumpai dalam sistem pertanian di masyarakat Adat Ammatoa, dimana pemimpin adat Ammatoa mengolah tanah tanpa zat-zat kimia dan menggunakan tumbuhan-tumbuhan sebagai bahan pupuk. Pengelolaan tanah mengedepankan unsur-unsur biologis tanah untuk tanamannya.

Kedua, Teknologi yang berorientasi pada keterampilan. Pada bagian ini, petani kita bukanlah orang yang gagap teknologi. Mereka adalah orang-orang yang punya keterampilan dan aksi inovasi di masa lalu. Moyang kita, kaya atas penemuan-penemuan dalam pengembangan teknologi pertanian dan pelayaran misalnya alat-alat pembajak sawah dan lain-lain dan pembuatan perahu layar. Aksi inovasi itu tidak berlanjut pada generasi sekarang. Ini yang menjadi tanggung jawab pemerintah mendorong pengembangan teknologi berorientasi pada keterampilan dan aksi inovasi pemuda tani. Kita memiliki genetik inovator dalam pengembangan teknologi.

Ketiga, pemberian dan penguatan kredit usaha petani melalui tabungan mandiri, investasi tenaga kerja, peningkatan program kerja sama antar pihak (pemerintah, pengusaha, aktivis, dan akademisi), peningkatan aktivitas pertanian. Program ini berjalan tunggang langgan pada petani kita. Petani tidak memiliki kepastian finansial dan akses pada modal.

Keempat, pengambilan keputusan dengan mempertimbangkan pendapatan tenaga kerja, penguatan solidaritas, dan hubungan timbal balik (resiprositas) para petani. Pada aspek ini, negara berperan memberikan jaminan atas kehidupan yang layak atas petani dengan mengutamakan nilai-nilai kekeluargaan. Satu langkah mesti dilakukan pemerintah adalah subsidi harga komoditas para petani.

Kelima, relasi antara komunitas petani dengan mengutamakan community oriented (berorientasi komunitas) yang dikombinasikan dengan kemandirian dan penghargaan (pride). Pada poin ini, diutamakan menyasar anak-anak muda. Pemerintah dan institusi pendidikan bertanggung jawab meyakinkan pemuda bahwa bertani adalah pekerjaan mulia dan membanggakan. Bertani adalah jalan tirakat pengembang visi kenabian.

Inilah kisah yang kupungut dari perjamuan para petani, kuseduh dalam tulisan yang sederhana. Kusajikan ala kadarnya. Silakan dilahap. Lekas harapan, tulisan ini jadikan pertimbangan dalam merumuskan kebijakan pengembangan pertanian.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun