Mohon tunggu...
Samon Sari Adinda
Samon Sari Adinda Mohon Tunggu... -

Sociology

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Saring Sebelum Sharing

18 September 2017   16:57 Diperbarui: 18 September 2017   17:06 938
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada era digital saat ini masyarakat tidak bisa dipisahkan dengan media sosial. Media ini memiliki banyak fungsi positif bagi kehidupan masyarakat, seperti untuk berkomunikasi dengan cepat dan murah, serta menjadi tempat bisnis juga.

Efek sampingnya, media sosial juga berdampak negatif apabila dimanfaatkan orang tak bertanggung jawab.Sebut saja seperti untuk penipuan, provokasi, dan penyebaran berita palsu atau hoax yang bisa menyebabkan masyarakat terprovokasi. Hal ini tidak lain karena pengguna media sosial cenderung malas melakukan penyaringan dan pengecekan terhadap apa yang dilihatnya di media sosial.

Momen Politik
Berita palsu atau hoax sering muncul saat ada momen-momen tertentu, khususnya saat kontestasi politik. Sebut saja seperti kampanye pemilu, pilkada serta saat pemerintah mengeluarkan kebijakan baru. Hal ini dikarenakan berita palsu atau hoax ini ditujukan untuk menjatuhkan lawan politik.  

Nah, parahnya berita palsu atau hoax disebarkan sebagai propaganda untuk melakukan penggiringan opini di masyarakat. Hoax ini berperan dalam penggiringan opini di masyarakat, sehingga memengaruhi sikap publik terhadap yang sedang berkembang.

Akhir-akhir ini masalah berita palsu atau hoax terus ramai diperbincangkan. Salah satunya terjadi di Makassar, Sulawesi Sleatan. Kemarin, salah satu media menyebutkan Wali Kota Makassar berkunjung ke Belanda. Faktanya,  Wali Kota Makassar sedang padat kegiatan dan berada di Kota Makassar.

Semestinya, isu atau berita hoax ini tidak ada. Media seharusnya menunjukkan sikap netral dan menyajikan berita-berita akurat untuk para pembaca. Selain itu, media juga harus mampu memberikan berita-berita yang informatif mengenai peristiwa yang terjadi sesuai fakta.

Untuk mengurangi maraknya penyebaran berita hoax, masyarakat harus paham memilih dan memilah mana berita yang sesuai kenyataan (logis) dan mana berita yang dibuat-buat. Selain itu, para pemilik media dan penggerak media juga harus sadar hukum tentang bahaya dan dampak dari penyebaran berita hoax. Lebih dari itu, para penggerak media juga harus ingat bahwa apapun yang ia tulis dan beritakan kepada masyarakat menjadi tanggung jawab dunia-akhiratnya, sehingga ia tidak lagi menyebarkan berita-berita yang tidak benar hanya untuk kepentingan sesaat. Media netral, masyarakat nyaman! Jadi, sebelum sharing disaring dulu ya!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun