Mohon tunggu...
Elang Salamina
Elang Salamina Mohon Tunggu... Freelancer - Serabutan

Ikuti kata hati..itu aja...!!!

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Ke Mana Anies Berlabuh, JK atau Surya Paloh?

24 November 2020   19:53 Diperbarui: 24 November 2020   20:10 934
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : Surya Paloh - Anies Baswedan - JK : detiknews - edit : Elang Salamina


MANTAN Wakil Presiden RI dua kali dengan presiden yang berbeda, Muhamad Jusuf Kalla sukses mencuri perhatian publik tanah air. Sebab, JK,  begitu sapaan akrabnya akhir-akhir ini doyan melontarkan pernyataan-pernyataan cenderung kontroversial. 

Teranyar, JK menyebut bahwa di Indonesia sedang terjadi "kekosongan kepemimpinan". Pernyataan ini kontan memantik spekulasi, dan membuat publik menduga-duga arah pernyataan JK dimaksud. 

Ada yang menduga di arahkan pada Presiden Jokowi. Tapi, tak sedikit pula yang mengira dialamatkan pada Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan. 

Lepas kepada siapa sindiran tersebut diarahkan, JK telah memantik kegaduhan. Pernyataan lainnya yang menyebut Imam Besar Front Pembela Islam (FPI), Habib Rizieq Shihab pemimpin kharismatik makin menjadikannya sosok kontroversi. 

Sebelumnya mantan Ketua Umum Partai Golkar ini pernah berseteru dengan Rizal Ramli. Dalam satu kesempatan dia berkoar bahwa ekonom senior tanah air itu tidak tidak dikehendaki presiden ke-6, Soesilo Bambang Yudhoyono (SBY) masuk dalam kabinetnya. Padahal, banyak pihak percaya, sebetulnya JK-lah yang menjegal. 

Hipotesa sederhananya, apa yang dilakukan JK dalam beberapa waktu terakhir bukan hal kebetulan. Dia ingin kembali masuk ke orbit politik yang telah tersingkir sejak mumutuskan pensiun pasca Pilpres 2019. 

Untuk masuk kembali ke orbit politik nasional pasti tidak bisa dilakukan dengan cara-cara biasa. Perlu hal-hal yang sipatnya kontroversial agar menjadi pusat perhatian publik. 

Apakah JK masih memiliki syahwat berkuasa? Bisa ya atau tidak. Namun, seperti banyak diwacanakan sejumlah pihak, konon katanya Ketua Palang Merah Indonesia (PMI) ini ingin mendorong Anies Baswedan maju Pilpres 2024. 

Bisa dipahami bila ada dugaan tersebut, mengingat keduanya pernah terlibat romansa apik saat Pilgub DKI Jakarta 2017 lalu. Saat itu, JK disebut-sebut sebagai tokoh penentu bisa majunya Anies dalam perebutan kursi nomor 1 di ibu kota negara dimaksud, dan akhirnya menang. 

Praduga ke arah tersebut di atas kian menguat setelah JK disebut-sebut sebagai aktor dibalik kembalinya Habib Rizieq Shihab ke tanah air. 

Bukan rahasia umum, Habib Rizieq Shihab adalah salah seorang tokoh yang berkontribusi besar terhadap melenggangnya Anies ke Balai Kota Jakarta. Dengan pengaruh dan segala gerakannya saat itu bisa merontokan kedigdayaan pasangan calon petahana. Basuki Tjahaya Purnama (Ahok) dengan Djarot Syaiful Hidayat. 

Nah, atas dasar itu pula, boleh jadi JK merasa perlu memulangkan Habib Rizieq. Tujuannya kembali menjalin kerjasama menghantarkan Anies ke level lebih tinggi dengan pola-pola yang sama. Polarisasi agama dan politik identitas. 

Hanya saja, dalam pandangan sederhanaku kesuksesan itu bakal sulit terulang, mengingat waktu, tempat dan kesempatan telah jauh berbeda. 

Pada Pilgub DKI 2017, posisi JK relatip cukup kuat menjadi King maker. Selain ketokohannya dalam dunia politik nasional masih diperhitungkan, pengaruhnya di Partai Golkar juga masih sangat kuat. Jadi masih banyak pihak yang mendengar suaranya. 

Namun, kali ini kekuatan JK di dunia politik sudah meredup. Terlebih tingkah polahnya yang cenderung kontroversial dalam beberapa waktu terakhir sepertinya tidak mampu mendongkrak kekuatannya kembali. Yang ada malah sebaliknya. JK banyak menuai kritik dan cibiran. 

Jadi, sekali lagi rasanya bakal berat bagi JK mampu menghantarkan Anies merebut kursi kepemimpinan nasional, meski dibantu oleh Habib Rizieq sekalipun. 

Terlebih, Imam Besar FPI itu pun saat ini posisinya kurang menguntungkan, setelah terlibat dalam beberapa masalah. Terakhir, TNI AD dari Kodam Jaya sampai harus turun tangan mencopoti baliho sang habib. 

Selain JK, sebenarnya masih ada pihak lain yang digadang-gadang juga berminat untuk mendukung Anies Baswedan maju Pilpres 2024. Pihak tersebut adalah Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh.

Wacana dukungan Surya Paloh terhadap mantan Rektor Universitas Paramadina Jakarta sudah ramai diperbincangkan sejak tahun lalu. Yakni pada saat Anies menghadiri Kongres Partai Nasdem. Bahkan tak tanggung-tanggung, kala itu Surya Paloh menyebut Anies sebagai orang dalam Partainya. 

Nah, dengan adanya dua King maker, kira-kira kemana Anies akan berlabih? 

Bila membandingkan kekuatan dua King maker di atas saat ini, sangat relevan bila Anies Baswedan menjatuhkan pilihannya pada Surya Paloh. Bagaimanapun, bos Metro TV itu sekarang menjabat ketua umum partai dan pengaruhnya pada percaturan politik nasional masih cukup kuat dibanding JK. 

Bahkan, dikutip dari Indonews.id, pengamat politik Universitas Nasional Andi Yusran mengatakan, kedekatan Surya Paloh dengan Anies sudah terjalin erat. Dan, kemungkinan sudah cukup kuat pula mengandeng Anies maju Pilpres 2024. 

Hal ini juga, masih dikatakan Andi menjadi salah satu alasan meredupnya peran politik JK menjadi King Maker bagi kesuksesan Anies merebut tongkat estapet kepemimpinan Presiden Jokowi. 

Apa yang diutarakan Andi tentu hanya merupakan analisa dan opininya. Dalam politik segalanya masih bisa terjadi. Tinggal bagaimana ketiga tokoh di atas (JK, Surya Paloh dan Anies) terus bergerak dan mengamati perkembangan politik dalam empat tahun kedepan.

Anies bisa saja akhirnya merajut kembali romansa dengan JK, atau berlabuh ke Surya Paloh. Tapi, tidak menutup kemungkinan malah bergabung dengan pihak lain. Kita tunggu.

Salam

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun