Karena makin hari, pendapatan ojol makin parah, Damu memutuskan banting setir. Menurut pengakuannya, Damu coba jualan ikan bakar, tetapi bangkrut. Akhirnya dia berjualan minuman, roko dan kopi seduh. Hal ini telah dilakoninya hampir enam bulan.Â
"Meski sebenarnya tidak mencukupi, saya paksakan saja daripada tidak punya penghasilan sama sekali," pungkasnya.Â
Pandemi Rusak Ekonomi RakyatÂ
Damu hanyalah sebagian contoh kecil masyarakat yang terkena korban pandemi Covid-19. Virus yang telah banyak menginfeksi banyak korban ini memang benar-benar telah mampu memporak-porandakan sendi-sendi ekonomi. Tidak hanya di tanah air, melainkan hampit di seluruh dunia.Â
Sebenarnya telah ada upaya dari pemerintah untuk sedikit meringankan beban masyarakat di tengah pandemi. Namun sayang, menurut pantauan saya di Sumedang khususnya, bantuan pemerintah itu masih belum merata, tidak jelas, dan banyak tidak tepat sasaran.Â
Contoh, seperti disosialisasikan pemerintah sebelumnya bahwa penerima bantuan sembako atau berupa uang dari pemerintah itu tiga bulan berturut-turut. Tapi, kenyataan di lapangan, banyak masyarakat yang hanya menerima satu kali saja. Sisanya entah kemana.Â
Pun, dengan bantuan UMKM, justru bantuan itu datang ke pihak-pihak yang usahanya jauh lebih sukses. Sementara, orang-orang seperti Damu justru tidak mendapatkannya. Padahal, dia jelas-jelas lebih membutuhkan bantuan tersebut.
Salam
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H