Mohon tunggu...
Elang Salamina
Elang Salamina Mohon Tunggu... Freelancer - Serabutan

Ikuti kata hati..itu aja...!!!

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Kisah Pilu Ojol Banting Setir Karena Pandemi

18 November 2020   14:48 Diperbarui: 18 November 2020   14:49 215
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Barang dagangan Damu - Dokpri

Karena makin hari, pendapatan ojol makin parah, Damu memutuskan banting setir. Menurut pengakuannya, Damu coba jualan ikan bakar, tetapi bangkrut. Akhirnya dia berjualan minuman, roko dan kopi seduh. Hal ini telah dilakoninya hampir enam bulan. 

"Meski sebenarnya tidak mencukupi, saya paksakan saja daripada tidak punya penghasilan sama sekali," pungkasnya. 

Pandemi Rusak Ekonomi Rakyat 

Damu hanyalah sebagian contoh kecil masyarakat yang terkena korban pandemi Covid-19. Virus yang telah banyak menginfeksi banyak korban ini memang benar-benar telah mampu memporak-porandakan sendi-sendi ekonomi. Tidak hanya di tanah air, melainkan hampit di seluruh dunia. 

Sebenarnya telah ada upaya dari pemerintah untuk sedikit meringankan beban masyarakat di tengah pandemi. Namun sayang, menurut pantauan saya di Sumedang khususnya, bantuan pemerintah itu masih belum merata, tidak jelas, dan banyak tidak tepat sasaran. 

Contoh, seperti disosialisasikan pemerintah sebelumnya bahwa penerima bantuan sembako atau berupa uang dari pemerintah itu tiga bulan berturut-turut. Tapi, kenyataan di lapangan, banyak masyarakat yang hanya menerima satu kali saja. Sisanya entah kemana. 

Pun, dengan bantuan UMKM, justru bantuan itu datang ke pihak-pihak yang usahanya jauh lebih sukses. Sementara, orang-orang seperti Damu justru tidak mendapatkannya. Padahal, dia jelas-jelas lebih membutuhkan bantuan tersebut.

Salam

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun