Mohon tunggu...
Elang Salamina
Elang Salamina Mohon Tunggu... Freelancer - Serabutan

Ikuti kata hati..itu aja...!!!

Selanjutnya

Tutup

Politik

Nikita Buzzer Pemerintah, HRS Kena Jebak?

17 November 2020   22:37 Diperbarui: 18 November 2020   00:55 2053
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: Law-Justice.co

PERSETERUAN selebritis kontroversial, Nikita Mirzani dengan Habib Rizieq Shihab (HRS) terus berlanjut. Bak drama telenovela. 

Saking viralnya perseteruan d iantara kedua public figure tanah air tersebut, menjadikan perbincangannya tidak hanya terbatas di tingkat pusat, melainkan sampai ke pelosok daerah. Bahkan, hingga menghangatkan obrolan di warung kopi. 

Contohnya, tadi sore jelang magrib saya menyempatkan rehat di kantin kantor DPRD Kabupaten Sumedang. Di sana saya tidak sendiri. Ada satu orang staf kesekretariatan dewan (Sekwan) dan satu orang anggota dewan. 

Singkat cerita, kami pun terlibat obrolan ngaler ngidul (baca: apa aja dibahas). Termasuk salah satunya soal perseteruan Nikita dengan HRS. 

Banyak hal yang kami bahas tentang kedua tokoh yang tengah berseteru dimaksud. Meski sebenarnya apa yang kami bahas itu Layaknya debat kusir. Tong kosong dan tidak menghasilkan kebaikan apapun. 

Namun, namanya manusia, kadang selalu asik dan lupa waktu saat membicarakan orang lain. Pun dengan kami, tadi siang. 

Di tengah percakapan, ada hal menarik yang saya tangkap dari pernyataan si anggota dewan. Maklum orang politik, pikiran dan pemahamannya juga tak jauh dari hal-hal berbau politik pula. 

Menurutnya, keberanian Nikita Mirzani menyerang dan kemudian terlibat perseteruan panjang dengan HRS bukanlah kebetulan. Ada pihak-pihak yang sengaja memanfaatkan image artis yang kerap disapa Nyai ini demi menyerang dan menjatuhkan Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) tersebut. 

"Istilah kerennya, Nikita itu dimanfaatkan jadi buzzer. Tapi, bukan buzzer yang dibayar seperti sering kita dengar selama ini. Nikita jelas orang kaya raya. Dia hanya butuh eksistensi dan popularitas," kata si anggota dewan. 

"Koq, bisa seperti itu?" Saya penasaran. 

Dengan lagak seorang politisi kelas atas, si anggota dewan daerah ini dengan gamblang menjelaskan, selama ini telah banyak buzzer yang kerap membela pemerintah. Misal, Denny Siregar, Abu Janda dan sebagainya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun