JAGAT twitter dalam dua hari ini trending dengan tagar Indonesia terserah. Tagar ini mencuat sebagai representasi kekecewaan dan kekesalan masyarakat, khususnya netizen terhadap terjadinya pembiaran atas kerumunan massa di Jakarta yang terjadi dalam beberapa waktu terakhir.Â
Seperti diketahui, saat Imam Besar Front Pembela Islam (FPI), Muhamad Rizieq Shihab atau Habib Rizieq kembali ke tanah air, Selasa (10/11/20), jutaan umat tumpah ruah ke jalan. Dengan antusias mereka menjemputnya di Bandara Soeta hingga mengantarnya hingga tempat kediamannya. Petamburan, Jakarta Barat.Â
Bukan hanya itu. Empat hari kemudian, tepatnya Sabtu, (14/11/20), kerumunan massa dengan jumlah banyak kembali terjadi. Kali ini dalam acara nikahan putri Habib Rizieq, yang bernama Syarifah Najwa Shihab.Â
Sontak dengan dua peristiwa tersebut di atas, netizen menumpahkan rasa marah dan kekesalannya di media sosial twitter dengan cara membuat tagar Indonesia terserah. Sebuah tagar yang mengindikasikan rasa putus asa atas sikap sebagian warga negara Indonesia yang tidak peduli pada wabah pandemi virus Korona (Covid-19).Â
Tagar Indonesia terserah yang jumlahnya mencapai puluhan ribu tweet ini hampir rata-rata menyesalkan sikap Habib Rizieq yang seolah masa bodoh di tengah-tengah pandemi. Namun begitu, sasaran kekesalan netizen juga menyasar pada Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan.Â
Bahkan, kekesalan netizen terhadap orang nomor satu di ibu kota tersebut lebih parah. Karena jauh sebelumnya, Anies begitu tegas mengatakan, pihaknya akan menindak tegas terhadap siapapun yang berani melanggar protokol kesehatan (prokes) Covid-19.Â
Bahkan, Anies juga beberapa kali menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) transisi. Dengan aturan ini banyak aktivitas ekonomi yang terpaksa tutup karena tidak mampu lagi menanggung biaya. Baik biaya upah karyawan atau biaya operasional.Â
Boleh jadi maksud Anies ini baik. Pandemi Covid-19 bisa ditekan semaksimal mungkin.Â
Namun ketegasan Anies ini mendadak mati kutu saat berhadapan dengan kerumunan massa pendukung Habib Rizieq. Jangankan menindak tegas, sekadar menegur pun tidak. Bahkan, seperti banyak diberitakan media massa arus utama, sebelumnya Anies Baswedan sowan ke tempat kediaman Habib Rizieq.Â
Atas semua peristiwa tersebut, Anies Baswedan menjadi bulan-bulanan netizen di twitter. Tak sedikit warganet yang tidak percaya lagi terhadap segala narasi-narasi dan kinerja mantan Rektor Universitas Paramadina, Jakarta tersebut.Â
"Kalo ada pemilihan komika terbaik 2020 Sy pilih orang ini.
Orangnya lucu, gemesin, ga ada malunya sama sekali, kalo ngomong itu asal, ngibulnya ga tanggung2.
Komika seperti @pandji, @ernestprakasa, @ariekriting_ lewat semua." ujarnya sambil mengunggah video Anies yang sedang menjelaskan pentingnya diberlakukan prokes.Â
Jelas, apa yang ditulis pemilik akun CH_Chotimah bukan pujian. Akan tetapi sebuah satire atau sindiran pedas pada Anies yang sikapnya menangani Covid-19 setengah hati.Â
Sementara, Direktur Lingkar Wajah Kemanusiaan, Muhamad Mualimin, menilai, Anies lebih mirip "Budak Politik". Dia dianggap lebih mengutamakan dukungan politik Habib Rizieq dan kelompok ormasnya dibanding bekerja ekstra untuk kepentingan semua penduduk Jakarta.
"Protokol kesehatan dan wibawa hukum tidak ada harganya di depan massa  penyambut Rizieq. Ini diperparah oleh Anies yang tergopoh-gopoh sowan ke Petamburan," Kata Mualimin, Jakarta, Sabtu (14/11/2020). Dikutip dari Suara.com.Â
Masih dikutip suara.com, Mualimin menyebut tindakan Anies sangat tidak pantas bila meremehkan kerja keras gugus tugas Covid-19 yang sudah bekerja selama hampir 8 bulan. Sebagai pemimpin, mestinya Anies bertindak tegas dan bersama-sama melawan wabah Covid 19 di Jakarta, bukan malah sebaliknya.Â
"Covid tidak mengenal siapapun. Ormas itu atau bukan. Corona bisa hinggap ditubuh siapapun," Pungkasnya.Â
Pertanyaannya, apa alasan Anies hingga tak berkutik di depan Habib Rizieq? Tak sulit untuk menjawabnya. Mereka memang sebelumnya memiliki hubungan emosional cukup kental. Melenggangnya Anies ke Balai Kota, pada Pilgub DKI 2017 tak lepas dari kontribusi besar HRS dan pendukungnya.Â
Untuk itu kemungkinan mati kutunya Anies dihadapan HRS karena dia tersandera oleh jasa-jasa besar Habib Rizieq dan kelompoknya. FPI dan PA 212.Â
Belum lagi, jika Anies Baswedan punya niat nyapres. Dia tentu sangat berkepentingan dengan Imam Besar FPI tersebut. Pengaruh dan loyalitas pendukung Habib Rizieq dipastikan mampu mendongkrak suara pemilih baginya.Â
Karena kepentingan itu pula, Anies seolah melupakan segala narasi prokes terhadap seluruh penduduk Jakarta. Karena kepentingannya pula, Anies seolah tutup mata atas apa yang bakal terjadi.Â
Salam
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H