MEDIA SOSIAL twitter dari mulai kemarin hingga hari ini, Minggu (15/11/20) trending oleh tagar Indonesia terserah. Menurut pantauan saya, hingga tulisan ini dibuat yang men-twett tagar tersebut jumlahnya mencapai 42,1 ribu.Â
Yang menjadi pemantik tagar di atas adalah terjadinya banyak kerumuman massa dalam beberapa hari terakhir. Dan, aktor dibalik semuanya adalah Muhamad Rizieq Shihab atau biasa dipanggil Habib Rizieq.Â
Pertama, kerumunan massa terjadi pada saat sang Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) itu pulang dari perantauannya di Arab Saudi, Selasa (10/11/20). Saat itu jutaan umat yang mengaku pendukung tumpah ruah ke jalan menyambut kedatangan Habib Rizieq.Â
Kedua, terjadi kemarin, Sabtu (14/11/20). Lagi, Habib Rizieq yang menjadi aktornya. Pria kelahiran Jakarta, 24 Agustus 1965 tersebut mengadakan walimatul nikah putrinya, Syarifah Najwa Shihab. Konon kabaranya pada acara pernikahan itu tidak kurang dari 10 ribu orang yang diundang.Â
Dari dua peristiwa tersebut di atas, rupanya tidak lagi membuat netizen sabar. Mereka langsung menumpahkan kekesalannya dengan membuat tagar Indonesia terserah.Â
Menurut amatan saya, mayoritas celoteh yang terdapat di akun twitter tersebut mengarah pada dua pihak. Pertama Habib Rizieq dan kedua adalah pemerintah.Â
Wajar bila netizen marah terhadap Habib Rizieq. Sebab, Imam Besar FPI itu dianggap tidak peka terhadap kondisi tanah air saat ini, yang tengah dilanda wabah pandemi virus Korona (Covid-19).Â
Sebagaimana diketahui, penyebaran virus asal Wuhan, China ini masih belum terkendali. Masih banyak korban berjatuhan akibatnya.Â
Dari awal pemerintah telah mewanti-wanti bahwa salah satu cara untuk bisa menekan angka penyebaran Covid-19 adalah dengan senantiasa menerapkan protokol kesehatan (Prokes). Diantaranya dengan menjaga jarak interaksi. Biasa disebut social distancing atau physical distancing.Â
Layaknya sang Maha Raja yang ingin selalu dihormati, semua himbauan pemerintah sepertinya tak diindahkan. Habib Rizieq dan pengikutnya melabrak semua aturan yang ada. Yang penting maksud mereka tercapai.Â
Padahal, sebagai pihak yang mengaku dirinya ngerti agama mestinya bisa memberikan contoh dan suri teladan terhadap masyarakat. Bukan sebaliknya, memberikan contoh kurang baik dan memancing amarah publik.Â