Mohon tunggu...
Elang Salamina
Elang Salamina Mohon Tunggu... Freelancer - Serabutan

Ikuti kata hati..itu aja...!!!

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Daripada Terima Tantangan Adian, Fadli Zon Lebih Suka Bicara soal "Tangan Gaib"

11 November 2020   23:00 Diperbarui: 11 November 2020   23:30 342
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: Indopolitika

BEBERAPA waktu lalu, saya sempat membaca di salah satu media massa mainstream tanah air, politisi PDI Perjuangan, Adian Napitupulu menantang Politisi Gerindra, Fadli Zon untuk obyektif dalam melontarkan kritiknya. 

Dalam hal ini, aktivis'98 ini meminta mantan Wakil Ketua DPR RI itu tidak hanya bisa mengkritisi pemerintah, tetapi sesekali kritik pula apa yang terjadi dengan pihak-pihak yang bersinggungan dengan internal partainya sendiri. 

Seperti diketahui, Fadli Zon begitu vokal saat Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Tohir kembali mengangkat salah seorang relawan Jokowi---Projo diantaranya atas nama  Kristia Budiyarto alias Kang Dede menjadi Komisari di perusahaan pelat merah dimaksud. 

Pengangkatan Kang Dede ini bukanlah relawan Jokowi pertama yang diangkat menjadi salah satu pejabat di perusahaan BUMN, namun merupakan orang kesekian kalinya. Dengan kata lain, relawan Jokowi ini seolah sengaja di beri jatah kue jabatan karena dianggap telah berjasa besar atas menangnya Jokowi pada Pilpres 2019 lalu. 

Rupanya ini yang menjadi sorotan Fadli Zon. Melalui cuitan di akun twitter milik pribadi, mantan Wakil Ketua DPR RI Periode 2014 - 2019 tersebut menulis pernyataan menohok. 

"Ayo siapa lg yg belum dpt jatah komisaris BUMN?," tulis Fadli Zon 

Cuitan Fadli Zon tersebut di atas dengan jelas telah terang-terangan menyindir Erick Tohir yang terus-terusan mengangkat relawan Jokowi. Bahkan, sebelumnya, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra ini juga pernah melesetkan BUMN menjadi BUMR---Kependekan dari Badan Usaha Milik Relawan. 

Sindiran atau kritikan Fadli Zon ini rupanya tak bisa dibiarkan oleh Adian Napitupulu. Dengan tegas, pria kelahiran Manado ini langsung menyerang Fadli dengan narasi yang tidak kalah menohok. 

Adian menyebut, Kehadiran relawan Jokowi di sejumlah jabatan perusahaan BUMN sangat diperlukan untuk memastikan program, ide dan target Presiden terjaga dan berjalan baik. Hal tersebut sama halnya yang dilakukan Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto yang membawa gerbongnya untuk mengisi jabatan-jabatan tertentu di kementriannya. 

Nah, berangkat dari hal ini pula, Adian menantang Fadli Zon untuk uji nyali dengan cara mengkritik langkah-langkah Prabowo yang menempatkan orang-orangnya di Kementrian yang dia pimpin. 

Hingga hari ini, belum ada satu pemberitaan pun bahwa Fadli Zon mampu menerima tantangan Adian. Bahkan mungkin, dia tidak akan pernah berani. 

Alih-alih memberikan kritik terhadap Prabowo atau pihak-pihak yang bersinggungan dengan kepentingan partai politiknya, pria berkacamata ini malah lebih suka bicara "tangan gaib". 

Tentu, maksud "tangan gaib" di sini bukan hal-hal yang berbau mistis. Apalagi menjurus horor. 

Maksud Fadli dengan "tangan gaib" di sini adalah bentuk sindiran atau kritik atas batalnya program talk show Indonesian Lawyer Club (ILC) TVOne, Selasa (10/11/20) yang rencananya akan mengupas tentang kembalinya Imam Besar Front Pembela Islam (FPI), Muhamad Rizieq Shihab---Habib Rizieq Shihab (HRS). 

Dikutip dari JPNN.com, Fadli meyakini pembatalan ILC membahas pulangnya HRS bukan atas inisiatif Presiden ILC Karni Ilyas. Fadli menduga ada 'tangan-tangan gaib' yang bergerak, melobi meminta ILC membahas kepulangan HRS itu dibatalkan. 

"Saya kira atau saya sebutlah tangan-tangan gaib yang mungkin menelepon atau meminta agar ILC tersebut dibatalkan," kata Fadli Zon lewat akun Fadli Zon Official di YouTube, Selasa (10/11).

Masih dikutip JPNN.com, Fadli Zon mengaku saat dirinya mengikuti sejumlah agenda di Bandung, pada 9-10 November mendapatkan undangan menjadi narasumer ILC membahas pulangnya HRS. Fadli Zon setuju. Dia mempercepat kepulangannya ke Jakarta. 

Di tengah perjalanan pulang, ia mendapatkan telepon dari pihak ILC, memberitahukan bahwa talkshow itu dibatalkan.   

"Tidak disebutkan alasannya," kata Fadli. 

Bagi Fadli, dugaan adanya 'tangan-tangan gaib' sehingga talkshow ILC membahas pulangnya HRS batal merupakan sebuah pengekangan dan pembungkaman terhadap kebebasan pers di era demokrasi. 

"Mudah-mudahan ini yang terakhir kali terjadi," katanya. 

Bila saja praduga Fadli Zon ini terbukti benar, memang patut disayangkan masih ada pihak-pihak yang mengintervensi kebebasan Pers. Jika demikian halnya Undang-Undang Pers Nomor 40 tahun 1999 yang di dalamnya berisi butir-butir tentang kebebasan Pers nyatanya masih menjadi "macan kertas" di atas meja. 

Artinya UU kebebasan Pers masih sekadar pajangan. Realitanya tidak bisa berekspresi dengan leluasa. 

HRS Dijemput Jutaan Umat 

Wacana kepulangan HRS yang sempat diundur-undur, akhirnya terwujud pada Selasa, (10/11/20). Hal ini tentu sangat disambut gembira oleh pendukungnya. 

Seperti telah diperkirakan sebelumnya, para pendukung HRS tumpah ruah ke jalan untuk memberikan sambutan terhadap Imam besarnya tersebut. Seperti ramai diberitakan, jumlah umat yang menjemput HRS ini bukan puluhan atau ratusan ribu, tetapi mencapai jutaan orang. 

Dalam hal ini, HRS membuktikan diri bukan orang sembarangan. Setidaknya di mata para pendukungnya. 

Adapun agenda HRS setibanya di tanah air, konon kabarnya dalam waktu dekat akan menikahkan dulu putrinya, Syarifah Najwa Shihab. Kemudian menghadiri acara Maulid Nabi. 

Bagi saya, hadirnya HRS kembali ke tengah-tengah masyarakat hampir dipastikan akan kembali memanaskan suhu politik tanah air. Betapapun, HRS dan para pendukungnya adalah pihak-pihak yang selama ini bersebrangan dengan pemerintah. 

Saya berharap, apabila memang kedepannya terjadi gesekan-gesekan tidak sampai memecah belah persatuan dan kesatuan hidup bernegara. 

Salam

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun