Mohon tunggu...
Elang Salamina
Elang Salamina Mohon Tunggu... Freelancer - Serabutan

Ikuti kata hati..itu aja...!!!

Selanjutnya

Tutup

Money

Dan, Inul Pun Menjerit

8 November 2020   23:04 Diperbarui: 8 November 2020   23:11 118
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

PANDEMI virus Korona (Covid-19) benar-benar telah mampu memporak-porandakan sendi-sendi kehidupan ekonomi dunia. Begitu banyak negara yang akhirnya harus terjerumus pada jurang resesi. Termasuk Indonesia.

Resesi secara pengertian sederhananya adalah penurunan aktivitas ekonomi yang signifikan, berlangsung selama berbulan-bulan atau bertahun-tahun. Dampaknya sudah dipastikan akan terjadi penurunan secara simultan pada seluruh aktivitas ekonomi seperti lapangan kerja, investasi, dan keuntungan perusahaan.

Di Indonesia sendiri, resesi ekonomi baru terjadi belum lama ini setelah diterpa badai pandemi Covid-19 pada awal Maret 2020 lalu. Semenjak itu perlahan namun pasti, perusahaan-perusahan mulai limbung, karena tidak bisa beroperasi sebagaimana mestinya. 

Pemerintah sebenarnya sudah berupaya sekuat tenaga menangani penyebaran virus Korona ini agar secepatnya bisa di atasi. Namun, nyatanya hal tersebut tidak semudah membalikan tangan. Alih-alih mampu memutus rantai penyebaran virus, yang ada malah sebaliknya. Virus asal Wuhan, China tersebut makin merajalela dan semakin menelan banyak korban jiwa. 

Sementara, seperti telah disinggung, pertumbuhan ekonomi pun mandek. Bahkan cenderung minus. Dan, akhirnya menyusul negara-negara lain yang terlebih dahulu telah masuk ke dalam jurang resesi. Seperti Malaysia dan Singapura.

Lantaran diguncang resesi ini pula, satu per satu, perusahaan gulung tikar dan memutus hubungan kerja (PHK) para karyawannya. Mereka sudah tidak sanggup lagi membayar karena memang laju produksinya tidak berjalan.

Salah satu perusahaan yang terkena dampak langsung oleh resesi ekonomi di tanah air ini adalah perusahan karoke miliki penyanyi dangdut kondang tanah air. Inul Daratista. 

Inul Daratista akhirnya harus menjerit dengan adanya wabah pandemi Covid-19. Perusahaan karoke miliknya yang diberi nama "Inul Vista" tersebut memiliki ribuan karyawan yang tersebar di berbagai cabang di tanah air. 

Dan, semua karyawan itu terpaksa harus menerima kenyataan pahit. Mereka harus rela dikeluarkan oleh si pemilik "Goyang Ngebor" itu karena perusahaannya yang bergerak di bidang hiburan tersebut bangkrut.

Dikutip dari detikcom, Inul mengaku pemecatan ribuan karyawannya karena di Jakarta ada PSBB. Hal ini menjadikan tempat karoke miliknya tak ada pemasukan.

Masih dikutip dari detikcom, secara hitungan kasar, Inul menyebut, PHK terjadi di 20 lebih cabang tempat karokenya. Satu cabang rata-rata ada 75 karyawan. 

"Di Jakarta banyak (Inul Vizta) ada 20 cabang lebih. Karyawannya hitung saja satu outlet ada yang 75 karyawan, kalau di atas 20 sampai 30 (outlet) berapa tuh (yang di-PHK)," kata Inul, Kamis (5/11). 

Perusahan karoke Inul itu hanya satu dari sekian banyak perusahaan lain yang terpaksa memberhentikan segala aktivitasnya, sekaligus mem-PHK ribuan karyawannya.

Jika gelombang pemecatan ini terus terjadi, tentunya akan menambah beban pemerintah lebih besar lagi. Mau tidak mau mereka harus bekerja lebih super keras lagi dalam mengembalikan laju ekonomi bangsa kembali normal.

Berat? Itu pasti. Namun, jika memang pemerintah niat dan bekerja dengan penuh rasa tanggung jawab tanpa saling dibebani kepentingan masing-masing, rasanya situasi sulit ini akan bisa teratasi. Aaminn.

Salam

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun