Kala itu tak sedikit publik mencibir atas niat Presiden Jokowi menganugerahkan tanda jasa Bintang Mahaputra Nararya untuk kedua politikus Indonesia dimaksud. Selain dianggap tidak memiliki prestasi luar biasa sewaktu keduanya menjabat Wakil Ketua DPR RI, Fadli Zon dan Fahri Hamzah adalah tokoh politik yang dinilai paling vokal terhadap pemerintahan Jokowi.
Anjing menggongong kafilah berlalu. Kedua tokoh politik tersebut pada akhirnya datang ke Istana Negara dan menerima penghargaan tersebut.
Lantas apa yang mendasari pemerintah atau negara untuk memberikan penghargaan terhadap Gatot Nurmantyo? Apakah berdasarkan jasa-jasanya kepada bangsa dan negara atau ada maksud lain?
Menurut Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD, wajar bila Gatot mendapatkan Bintang Mahaputers, karena semua mantan Panglima TNI pasti mendapatkan penghargaan serupa.
"Semua mantan panglima dan semua mantan menteri serta Pimpinan Lembaga Negara yang selesai satu periode juga dapat BM. Itu harus diberikan tanpa pandang bulu," cuit Mahfud menjawab salah seorang netizen tentang alasan penganugerahan terhadap Gatot. (Tempo.co).
Perlu diketahui, dalam hal ini Mahfud merupakan sekaligus ketua dari Dewan Gelar, Tanda Jasa, dan Tanda Kehormatan. Upacara penyerahan penghargaan biasanya dilaksanakan di Istana Negara oleh Presiden Joko Widodo langsung.
Masih dikutip dari Tempo.co, Mahfud dalam cuitan twitternya juga menyampaikan bahwa yang mendapat penganugerahan PN diantaranya SM Amin dan Soekanto. Sedangkan untuk anugerah BM antara lain diberikan pada Gatot dan mantan Ketua Mahkamah Konstitusi, Arief Hidayat.
Dalam kesempatan ini saya hanya bisa berharap terhadap siapapun yang mendapat penganugerahan Bintang Mahaputera dari pemerintah benar-benar sosok yang betul-betul layak dan lebih berguna bagi nusa dan bangsa.