Jika Amerika Serikat punya Kamala Harris sebagai cawapres wanita kulit hitam pertama, Indonesia ada Puan Maharani. Politisi PDI Perjuangan ini berpeluang jadi cawapres wanita Indonesia pertama. Bisakah keduanya mengukir sejarah?Â
MENURUT rencana, Negara Amerika Serikat (AS) akan melaksanakan pemilihan presiden dan wakil presiden pada Selasa (3/11/20) waktu setempat. Seperti biasa pertarungan memperebutkan orang paling berkuasa di Negeri Paman Sam tersebut hanya diikuti dua pasangan calon. Yakni pasangan calon dari Partai Republik dan Partai Demokrat.Â
Sebagaimana diketahui, Partai Republik diisi oleh calon petahana, yakni Donald Trump yang berpasangan dengan Mike Pence. Sedangkan penantangnya dari Partai Demokrat adalah Joe Biden yang didampingi oleh Kamala Harris.Â
Tidak ada hal luar biasa tentang pemilihan presiden kali ini. Kecuali satu hal, yaitu munculnya calon wakil presiden wanita berkulit hitam. Kamala Harris.Â
Ya, sepanjang sejarah penyelenggaraan Pilpres di AS, Kamala Harris telah menciptakan sejarah baru bagi kultur politik di sana. Tidak hanya berkulit hitam, wanita kelahiran Oakland, Calipornia, 20 Oktober 1964 ini juga memiliki garis keturunan dari Benua Asia. Tepatnya India.Â
Terpilihnya Kamala Harris sebagai cawapres mendampingi Joe Biden tentu bukan lantaran keberuntungan. Wanita yang sangat menjungjung tinggi budaya leluhur India ini memang oleh sebagian pihak dianggap layak dan potensial sebagai pemimpin Negeri Paman Sam.Â
Betapa tidak, sebelum didaulat sebagai cawapres, Kamala Harris adalah seorang Senator AS. Bahkan, dia juga menjadi salah seorang kandidat calon presiden dari Partai Demokrat bersaing dengan Joe Biden.Â
Sayang, dalam pemilihan kandidat tersebut, para pendukung Partai Demokrat lebih mempercayakan usungannya terhadap pria kelahiran 20 November 1942 tersebut.Â
Sebuah keputusan yang bisa terbilang tepat. Sebab, seperti diketahui, Joe Biden seorang politisi lebih berpengalaman. Dia pernah menjabat sebagai wakil presiden AS mendampingi Barrack Obama.Â
Namun begitu, bagi Kamala Harris sebagai cawapres pun adalah suatu prestasi yang patut dibanggakan. Dia telah mampu menorehkan sejarah baru bagi Negara AS. Terlebih, dia berangkat dari kalangan minoritas AS. Namun, berkat kerja keras dan ketangguhannya dalam berpolitik mampu mengantarkan dia menjadi cawapres.Â