Mohon tunggu...
Elang Salamina
Elang Salamina Mohon Tunggu... Freelancer - Serabutan

Ikuti kata hati..itu aja...!!!

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Kamuflase "Siap Bersimpah Darah" demi Habib Rizieq

30 Oktober 2020   10:47 Diperbarui: 30 Oktober 2020   11:12 1145
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

LAGI, berita kepulangan Imam Besar Front Pembela Islam (FPI), Muhamad Rizieq Shihab atau biasa disebut Habib Rizieq menghiasi beragam media mainstream di tanah air. Bahkan, kali ini beritanya lebih meyakinkan dengan ditandai begitu ramainya spanduk yang bertuliskan "Rela Bersimpah Darah untuk Kepulangan Habib Rizieq".

Masih belum jelas, apakah berita kepulangan Habib Rizieq kali ini benar-benar bakal terwujud, sehingga para pengikutnya begitu percaya diri dengan memasang sejumlah spanduk di beberapa titik. Atau sebenarnya masih dengan cerita lama. Kepulangan pendiri FPI ini sebatas mimpi di siang bolong.

Untuk meyakinkan bakal kembalinya Habib Rizieq tentu dibutuhkan pembuktian lebih jelas. Tidak cukup hanya dengan bertebarannya spanduk. Dalam hal ini, setidaknya muncul dari pernyataan resmi pemerintah.

Namun, hingga hari ini belum ada satupun dari pihak pemerintah yang mengkomfirmasi bakal kembalinya Habib Rizieq ke tanah air dalam waktu dekat.

Dengan begitu, tidak menutup kemungkinan wacana yang berhembus kencang akhir-akhir ini tentang kepulangan Habib Rizieq hanya kamuflase.

Kamuflase di sini tentu bukan seperti yang biasa dilakukan binatang atau organisme lain untuk menyamarkan diri pada lingkungan sekitar. 

Namun, ini hanya sebuah wacana yang sengaja dihembuskan para petinggi FPI untuk mengelabui para anggota atau pengikut Imam Besar Habib Rizieq. Agar senantiasa terjaga semangatnya dalam memperjuangkan maksud mereka selama ini.

Pengamat komunikasi politik Ari Junaedi juga menilai maraknya spanduk di sejumlah titik tentang kepulangan Habib Rizieq memiliki tujuan tertentu.

Dikutip dari JPNN.com, menurut Ari diantaranya bertujuan untuk menjaga agar semangat para pendukung Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) itu tidak kendor bersikap kritis terhadap pemerintahan Joko Widodo-Ma'ruf Amin.

"Poster-poster penyambutan Rizieq hanyalah strategi menjaga semangat pendukung Rizieq untuk tidak kendor bersikap kritis terhadap rezim Jokowi," ujar Ari kepada jpnn.com, Kamis (29/10).

Ari juga memperkirakan Habib Rizieq belum akan pulang ke Indonesia dalam waktu dekat. Imam Besar FPI itu baru akan pulang ke Indonesia, setelah ada pengumuman resmi dari pihak Kerajaan Arab Saudi.

Masih dikatakan Ari, Hal lain yang mungkin menghambat kepulangan Habib Rizieq ke Indonesia adalah sejumlah permasalahan hukum. Ari menilai hal-hal tersebut harus diselesaikan terlebih dahulu.

Euforia kepulangan Habib Rizieq bukan pertama kali terjadi. Sebelum ini sempat ramai pemberitaan di beragam media arus utama, Imam Besar FPI tersebut akan segera kembali ke tanah air setelah lebih dari tiga tahun menetap di Kerajaan Arab Saudi.

Adalah Ketua Umum DPP FPI, Ahmad Shabri Lubis yang menghembuskan kabar tentang Imam besarnya tersebut. Bahkan dengan meyakinkannya, Ahmad menyebut proses kepulangan Habib Rizieq sama sekali tanpa bantuan atau campur tangan pemerintah.

Dikatakan Ahmad, proses kepulamgan Habib Rizieq ditempuh dengan cara melakukan perundingan sendiri dengan otoritas Kerajaan Arab Saudi. Hasilnya status pencekalan pria kelahiran Jakarta, 24 Agustus 1965 itu dicabut berikut dendanya.

Saat itu, Ahmad juga mengutarakan,  setibanya di tanah air, Habib Rizieq bakal langsung memimpin revolusi. Hal perdana yang bakal dilakukannya adalah menggerakan segenap anggota FPI menolak Omnibus Law UU Ciptaker.

Namun, lagi-lagi wacana tersebut hanya kabar burung belaka. Nyatanya Habib Rizieq masih belum bisa meninggalkan Kerajaan Arab Saudi. Pasalnya, status pria yang sempat heboh dengan kasus chat pornografi dengan Firza Husein ini masih 'Red Blink' karena visanya habis dan terdaftar sebagai pelanggar Undang-Undang (UU).

Dalam hal ini, Imam Besar FPI tersebut belum diberi izin untuk meninggalkan Arab Saudi. Status cekal Habib Rizieq masih belum dicabut. Untuk itu masih belum bisa dipastikan kapan kepulangan orang nomor satu di FPI itu benar-benar terwujud. Semuanya tertantung dari otoritas Kerajaan Arab Saudi.

Salam

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun