Masih dikutip dari Sindonews.com, Jerry menilai, bergabungnya Partai Gerindra ke dalam pemerintahan adalah bagian dari perkawinan politik partai besutan Prabowo itu dengan PDIP yang maharnya mengerucut ke Pilpres 2024.
"Artinya, kalau mau maju capres, Ganjar bukan hanya harus meyakinkan PDIP tetapi juga Gerindra. Sementara di PDIP sendiri paling tidak dia harus bersaing dengan Puan," ujarnya.
Ikuti Jejak Neymar?
Seperti telah disinggung, karena terus berada di bawah-bawah bayang super star Lionel Messi, akhirnya Neymar memutuskan pindah klub ke PSG.Â
Di sana, meski belum mendapatkan penghargaan individual bergengsi, setidaknya Neymar mampu menjelma sebagai pemain paling penting di klubnya.
Nah, saya rasa bila elektabilitas Ganjar Pranowo terus melejit, tetapi tidak mampu keluar dari bayang-bayang Puan Maharani. Maka, jalan satu-satunya adalah mengikuti jejak Neymar. Yaitu, Ganjar harus keluar dari PDIP dan merapat ke partai lain.
Saya kira tidak akan sulit bagi Ganjar mendapatkan partai baru, bila elektabilitasnya terus tinggi. Bahkan, tidak menutup kemungkinan, partai politik sendiri yang akan datang kepada Ganjar untuk meminangnya.
Jika boleh menebak, Partai Nasdem sepertinya memiliki peluang besar untuk meminang Ganjar. Sebab, sejauh ini partai tersebut belum memiliki kader mumpuni yang layak diusung maju Pilpres.
Biasanya Partai Nasdem cukup jeli dalam melihat sosok potensial untuk diusung. Maka, tidak berlebihan jika akhirnya Ganjar pun akan dipinang apabila PDIP tidak mau meliriknya.