Mohon tunggu...
Elang Salamina
Elang Salamina Mohon Tunggu... Freelancer - Serabutan

Ikuti kata hati..itu aja...!!!

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Seperti Neymar, Ganjar Pranowo Salah Lahir

29 Oktober 2020   21:31 Diperbarui: 29 Oktober 2020   21:37 633
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Terbukti, hingga saat ini Neymar masih belum mampu meraih penghargaan individual bergengsi. Misal Ballon d'Or atau pemain terbaik dunia versi FIFA. Padahal, sekali lagi skill mengolah si kulit bundar dan prestasi bersama klubnya tidak kalah mentereng dibanding dengan kedua mega star lapangan rumput hijau dimaksud.

Pun dengan Ganjar Pranowo. Meski saat ini digadang-gadang sebagai kandidat paling potensial maju Pilpres 2024, tetapi bakal cukup sulit terwujud jika menggunakan gerbong PDIP. Pasalnya, partai berlambang banteng gemuk moncong putih ini sejak awal telah memiliki 'bintang' yang siap diusung dalam diri Puan Maharani.

Beda dengan Cristiano Ronaldo dan Lionel Messi yang kebintangannya diukur dari kualitas skill-nya yang mumpuni. Kebintangan Puan diukur dari statusnya sebagai putri kandung sang Ketua Umum PDIP sendiri, Megawati Soekarno Putri.

Sebagai ketua umum, Mega---panggilan kecil Megawati Soekarno Putri memiliki hak prerogatif dalam memilih siapa yang bakal diusung oleh partainya.  Selaku Ketum sekaligus ibu, tentu Mega cenderung akan lebih memilih putrinya dibanding kader lain.

Setidaknya ada dua alasan kuat, kenapa Mega bakal lebih memilih Puan Maharani. Pertama, Mega ingin Puan meneruskan trah Soekarno yang pernah menjadi pemimpin bangsa. Kedua, Mega ingin PDIP tetap besar jika pada suatu saat kelak kursi kepemimpinannya turun terhadap Puan.

Tentu, harapan Mega dan PDIP bisa terwujud bila Puan Maharani bisa menduduki posisi penting di pemerintahan.

Dengan kondisi seperti ini, maka tidak salah bila Ganjar Pranowo dinilai salah lahir. Meski elektabilitasnya tinggi, tetapi tidak akan mampu menunjukan kebintangannya dan mendapat apresiasi.

Hal serupa diutarakan Direktur Political and Public Policy Studies (P3S) Jerry Massie. Menueutnya, kecil kemungkinan akan mengusung Ganjar Pranowo sebagai calon presiden pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

"Formula yang sudah diatur sepertinya Prabowo Subianto-Puan Maharani, PDIP koalisi dengan Gerindra," kata Jerry, Kamis (29/10/2020). Sindonews.com.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun