Mohon tunggu...
Elang Salamina
Elang Salamina Mohon Tunggu... Freelancer - Serabutan

Ikuti kata hati..itu aja...!!!

Selanjutnya

Tutup

Politik

Fadli Zon Sesat?

28 Oktober 2020   19:16 Diperbarui: 28 Oktober 2020   19:23 181
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

JIKA ada yang bertanya tentang politisi tanah air yang konsisten dengan sikapnya meski harus bersebrangan dengan sikap partainya, nama Fadli Zon layak dikedepankan. Politisi Partai Gerindra ini kerap menyerang atau mengkritisi pemerintah, walau saat ini partainya telah menjadi bagian dari koalisi pemerintahan Presiden Joko Widodo.

Bila saat Partai Gerindra masih berada di pihak oposisi, hal wajar bila Fadli Zon terus mengkritisi pemerintah. Karena, itu telah menjadi tugasnya sebagai penyeimbang pemerintah.

Namun, sejak pemerintahan Presiden Jokowi-Ma'ruf arah politik Partai Gerindra berbalik 180 derajat. Dari oposisi menjadi koalisi. Bahkan dua jatah kursi menteri telah dikantongi. Menteri Pertahanan yang dijabat Prabowo Subianto dan Menteri Kelauatan dan Perikanan oleh Edhie Prabowo.

Dengan kondisi seperti ini mestinya Fadli otomatis patuh pada putusan partai, yakni turut membentengi dan mengamankan kebijakan pemerintah. Lepas dari kebijakan tersebut populer untuk rakyat atau tidak.

Apa lacur, yang terjadi justru sebaliknya. Fadli terus saja konsisten dengan 'hobby' lamanya. Mengkritisi pemerintahan Presiden Jokowi.

Contoh teranyar, Fadli Zon turut mengkritisi disahkannya Omnibus Law Undang-Undang Cipta Kerja (UU Ciptaker). Padahal, Partainya Gerindra adalah salah satu partai yang turut menandatangani UU 'Sapu Jagad' dimaksud.

Sikapnya ini tak sedikit memantik nyinyiran atau cibiran publik. Salah satunya datang dari pegiat sosial, Denny Siregar.

Denny dengan gamblang menyindir Fadli Zon agar bersikap ksatria seperti dilakukan oleh politisi Partai Demokrat, Ferdinand Hutahaean. Politisi kelahiran Sumatera Utara itu langsung mengundurkan diri dari partainya saat sikap politiknya berbeda.

Namun, Fadli tetaplah Fadli. Dia seolah tak peduli dengan segala cibiran tersebut. Pria kelahiran Jakarta, 1 Juni 1971 itu tetap saja santuy dan kekeuh dengan sikapnya.

Fadli Dukung Menantu Jokowi

Fadli Zon yang sempat menyinggung tentang Presiden Jokowi yang dinilai telah melanggengkan dinasti politik dan kerap bersebrangan dengan sikap partai, tiba-tiba saja 'terjebak' dalam sikap politik partainya sendiri. Dalam hal ini, mantan Wakil Ketua DPR RI periode 2014-2019 tersebut malah mendukung pencalonan Bobby Nasution dan Aulia Rachman dalam kontestasi Pilkada Kota Medan.

Sebagaimana diketahui, Bobby Nasution adalah menantunya Presiden Jokowi. Pihak yang kerap dikritisi Fadli Zon dari mulai status partainya oposisi hingga menjadi koalisi.

Dengan mendukung langsung Bobby Nasution sebagai calon Wali Kota Medan, setidaknya telah terjadi pergeseran sikap politik yang dipertontonkan Fadli Zon. Penyebabnya bisa jadi atas keinginan sendiri atau perintah partai.

Yang pasti, Fadli tidak main-main dalam memberikan dukungan terhadap Bobby Nasution. Salah satu buktinya dia langsung berani menyerang atau mengkritisi rival Bobby yang merupakan calon petahana, Akhyar Nasution yang berpasangan dengan Salman Alfarisi.

Pasangan tersebut didukung hanya oleh dua partai politik, yakni Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Demokrat. Kedua partai ini merupakan partai oposisi pemerintah.

Fadli menyebut bahwa kondisi Kota Medan yang dianggapnya masih jauh dari kesejahteraan bagi rakyatnya. Dia juga menilai ada banyak problem kronis di Medan yang sampai sekarang tidak mampu diselesaikan oleh pemimpin sebelumnya. 

Karena itu diperlukan sosok pemimpin muda seperti Bobby Nasution untuk mengubah Kota Medan lebih baik.

Fadli Disebut Sesat

Kritikan Fadli Zon yang menilai Kota Medan semakin parah saat dipimpin Wali Kota Akhyar Nasution rupanya membuat dongkol politisi Partai Demokrat. Andi Arief.

Kepala Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Partai Demokrat tersebut menyebut Wakil Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Gerindra Fadli Zon sesat.

Pernyataan Andi Arief tersebut disampaikan dalam cuitan di akun twitter pribadinya. "Dalam hal ini Fadli keblinger," kata Andi lewat akun Twitter-nya, @AndiArief_, Selasa (27/10). (CNNIndonesia).

Bukan hanya itu, masih dikutip CNNIndonesia, Andi juga membalas tudingan Fadli dengan menyebut, Medan akan semakin tidak karuan jika dipimpin oleh wali kota yang dipaksakan oleh Presiden Jokowi.

Menurut Andi, sosok yang menjadi pesaing paslon usungan partainya itu tidak memiliki pengalaman dalam pemerintahan.

"Jika benar tuduhan Fadli Zon Kota Medan makin parah di bawah wali kota yang memimpin 2 tahun Pak Akhyar, maka dipastikan Kota Medan akan semakin enggak keruan jika dipimpin oleh wali kota paksaan Istana yang tidak berpengalaman dan tidak mengerti birokrasi," ucap Andi.

Narasi sesat yang ditujukan Andi Arief terhadap Fadli Zon tentu bukan soal ajaran atau kepribadiannya. Dalam hal ini mungkin Andi ingin menyebutkan bahwa statement Fadli tentang Kota Medan sarat masalah adalah tidak benar.

Wajar jika Andi membantah pernyataan Fadli, mengingat dia adalah Kepala Bapilu Partai Demokrat yang mendukung Akhyar. Menjadi kewajibannya untuk membela Akhyar Nasution. Jangan sampai pernyataan Fadli merugikan jagoannya di Pilkada Kota Medan.

Masalahnya, sekarang giliran Fadli Zon harus bisa membuktikan pernyataannya tersebut. Sebab kalau tidak, bisa jadi apa yang dikatakan Andi Arief bahwa Fadli Zon sesat atau keblinger itu benar.

Dan, yang paling parah, Fadli Zon akan dianggap telah melakukan black campaign untuk menjatuhkan lawan politik dukungannya.

Salam

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun