Mohon tunggu...
Elang Salamina
Elang Salamina Mohon Tunggu... Freelancer - Serabutan

Ikuti kata hati..itu aja...!!!

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Kisah Nyata: Banci Kaleng Jatuh Cinta dan "Jangan Panggil Aku Ujang!"

25 Oktober 2020   17:42 Diperbarui: 25 Oktober 2020   17:53 814
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Dasar, Ujang," kata temanku sambil ngeloyor.

Saat itu pula Luna dan Neli berdiri dan marah besar. Sambil menunjuk-nunjuk kedua waria itu nyerocos dengan bahasa yang tidak aku mengerti sepenuhnya. Intinya mereka tidak terima dipanggil dengan kata "Ujang". 

Dalam bahasa sunda, ujang artinya panggilan untuk seorang pria oleh orang yang usianya lebih tua.

Temanku langsung kabur, sementara aku dan temanku yang lain berusaha menenangkan kedua waria itu. Alhamdulillah, tak lama kemudian mereka pun bisa meredam amarahnya dan kembali duduk.

"Kenapa kalian sampai semarah itu," tanyaku penasaran.

Luna menjawab, bahwa kaum waria sepertinya sangat tidak ingin dipanggil dengan sebutan laki-laki. Karena hati dan perasaannya sudah seperti wanita. 

Bagi mereka panggilan untuk laki-laki merupakan penghinaan besar dan sangat menyakiti hatinya. Untuk itu kenapa mereka marah.

"Jengjong panggil eike ujang," artinya " jangan panggil aku ujang," tegas Luna.

Ternyata waria juga punya perasaan. Sejak peristiwa itu, aku tidak pernah berani lagi mengata-ngatai setiap waria dengan sebutan yang berhubungan dengan panggilan seorang pria. Takut kena marah dan disilet, bo. Upst.

Salam

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun