Rudy tersenyum kecut. Tapi, dia tak patah arang. Dia kembali mengulurkan tangannya untuk bersalaman. "Aku Rudy, kamu, Shinta, kan?"
Merasa terus diganggu, wanita yang dianggap Shinta itu menoleh perlahan. Namun, alangkah kagetnya dia saat telah jelas memandang wajah Rudy.
"Kau ... kau ... Rudy satu kampusku, kan?".
Tanpa sadar Rudy pun melongo. Setelah jelas melihat wajah cantik wanita itu. Rudy kenal betul siapa dia.
"Kamu ...?" Rudy tak mampu meneruskan kata-katanya.
"Kau benar Rudy, kan?" kembali wanita seksi itu meyakinkan dugaannya.
"Iya. Aku Rudy! Kamu ... kamu ... Risma, kan?"
"Iya. Aku Risma!".
Mendengar jawaban si wanita seksi yang ternyata bernama Risma, si wartawan politik dan hukum itu langsung menggenggam tangan Risma. Dia adalah mantan kekasihnya, saat masih kuliah.
"Kenapa?" tanya Rudy. Dia masih tak percaya dengan pandangannya itu.
Risma terdiam. Hanya bulir air mata keluar dari kedua sudut mata indahnya itu. Alih-alih menjawab, Risma malah balik bertanya. "Kau sedang apa di sini?"