Apa yang diucapkan Hasto benar adanya. Tugas menteri adalah fokus mengimplementasikan keinginan atau program-program presiden, agar berjalan dengan baik dan dirasakan manfaatnya oleh publik.
Namun, penulis rasa pertnyataan Hasto itu bukan semata-mata mengingatkan para menteri Jokowi. Bagaimanapun Hasto juga merupakan orang politik. Kemungkinan setiap ucapan yang keluar darinya mempunyai maksud politis.
Kira-kira apa maksud politis Hasto?
Menurut hipotesa sederhana penulis, pernyataan Hasto tersebut ada kaitannya dengan kepentingan politik PDI Perjuangan. Yakni ingin menjadikan kadernya memiliki peluang menang dalam kontestasi Pilpres 2024.
Sejauh ini ada dua nama yang menjadi jagoan PDI Perjuangan maju Pilpres 2024. Yaitu Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo dan Ketua DPR RI, Puan Maharani.
Namun demikian, sepertinya antusias partai banteng ini lebih menginginkan Puan Maharani untuk maju dibanding Ganjar. Karena, selain puteri ketua umum partai, Puan juga dianggap peluang bagus untuk melanjutkan trah Sukarno di pemerintahan Republik Indonesia.
Hanya saja, sejauh ini modal elektabilitas Puan untuk bertarung pada kontestasi Pilpres sangat rendah. Berdasarkan hasil dari beberapa lembaga survei posisinya tidak pernah beranjak dari papan bawah.
Puan Maharani semakin berat setelah terjadi dua peristiwa yang cukup mencoreng namanya. Pertama kasus pernyataan masyarakat Sumbar kurang pancasilais dan sabotase mematikan mikropon saat sidang paripurna pengesahan Omnibus Law Undang-Undang Cipta Kerja.
Melihat posisi ini Hasto mungkin tidak menginginkan calon rival Puan yang duduk pada posisi menteri semakin jauh meninggalkan calon usuangannya. Dengan demikian, Hasto merasa perlu mencegah hal tersebut dengan mengingatkan menteri Jokowi jangan terlalu mengumbar pencitraaan.