Perempuan kelahiran Jakarta, 6 September 1973 ini sekarang menjabat Ketua DPR RI periode 2001 - 2024. Sebelumnya, ia juga pernah duduk di pemerintahan Jokowi sebagai Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia.
Pengalaman memimpin di DPR dan di ranah eksekutif menjadi bekal cukup bagi Puan. Hanya, menurut hasil beberapa lembaga survei sepertinya Puan kurang begitu dipercaya publik.
Saat beberapa lembaga survei mulai melangsungkan analisis dan penelesurannya sejak Februari 2020, elektabilitas Puan tidak pernah beranjak dari papan bawah. Survei terakhir Indometer, dirinya hanya meraih 1,1 persen. Masih kalah oleh Plt Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Giring Nidji, 1,9 persen.
Jelas, ini kurang menguntungkan bagi PDI Perjuangan dan Puan bila memaksakan nyapres. Namun, sepertinya mereka tak peduli dengan segala hasil survei. Hasrat mengedepankan Puan maju Pilpres masih tetap tinggi.Â
Terlebih elektabilitas yang digadang-gadang menjadi pasangannya, Prabowo Subianto masih sangat memuaskan.
Arah Ganjar Pranowo
Pertanyaannya, bagaimana dengan nasib Ganjar Pranowo apabila PDI Perjuangan kekeuh mengusung Puan Maharani maju Pilpres 2024?
Menurut pendapat sederhana penulis hanya ada dua kemungkinan. Ganjar Pranowo akan menjadi Uwais Al Qarni atau Malin Kundang.
Dalam cerita legenda Yaman, Uwais dikisahkan sebagai seorang pemuda soleh dan berbakti terhadap orang tua, meski kehidupannya selalu tak sesuai harapan. Dia tetap manut apapun yang diputuskan orang tuanya.
Sedangkan Malin Kundang adalah cerita rakyat Minangkabau sebagai perwujudan anak durhaka. Dia tidak mau mengakui ibunya hanya karena dirinya telah menjadi saudagar kaya. Malin lupa bahwa sewaktu hidupnya sengsara, ibunya lah yang mengurus.
Jika Ganjar Pranowo mengikuti jejak Uwais, ia akan tetap setia pada partai sekalipun PDI Perjuangan tidak meliriknya. Dan, lebih memilih Puan untuk maju Pilpres.