Mohon tunggu...
Elang Salamina
Elang Salamina Mohon Tunggu... Freelancer - Serabutan

Ikuti kata hati..itu aja...!!!

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Ferdinand Hutahaean Rusak "Tongkat Dirigen" AHY

11 Oktober 2020   20:05 Diperbarui: 11 Oktober 2020   20:11 2328
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Screenshot akun twitter Ferdinand Hutahaean

IBARAT kelompok paduan suara atau orkestra musik, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) adalah seorang konduktor-nya. Dia bertanggung jawab penuh mendirigen para penyanyi koor atau pemain musik agar produksi suara atau musik sejalan dengan kemauannya. 

Begitupun di partai politik yang dia pimpin, Partai Demokrat. AHY tentu adalah orang yang paling kompeten mengendalikan kader partai untuk senantiasa sejalan dengan strategi yang dijalankan. 

Strategi dimaksud tentunya harus seirama, mulai dari tingkat pengurus pusat hingga ke pengurus tingkat ranting di daerah. Muaranya adalah mencapai target atau sasaran yang diinginkan. Dalam politik targetnya sudah bisa ditebak. Yakni kekuasaan. 

Nah, terkait dengan strategi politik itu pula, baru-baru ini AHY mengintruksikan seluruh anggotanya yang berada di parlemen pusat dan tentu saja seluruh kadernya se-Indonesia untuk menolak pengesahan Omnibus Law Rancangan Undang-Undang Cipta Kerja (RUU Ciptaker). Sudah bisa ditebak, tujuannya meraih simpati rakyat, khususnya para buruh. 

Sebagai dirigen, boleh disebut AHY cukup sukses mengarahkan anak buahnya untuk satu suara menolak RUU Ciptaker. Hampir seluruh kader Partai Demokrat bersikap serempak menolak undang-undang "Sapu Jagat" dimaksud. Sebelum akhirnya koor yang sudah diarahkan baik tersebut dirusak oleh seorang Ferdinand Hutahaean. 

Ya, Ferdinand yang sebelumnya selalu mendukung keputusan partai dan cukup aktip membela Partai Demokrat dari serangan lawan politik, tiba-tiba saja membelot. Pria kelahiran Sumatera Utara, 18 September 1977 itu tidak sepakat dengan keinginan AHY dan partai berlambang mercy untuk menolak Omnibus Law RUU Ciptaker. 

Ketua Biro Energi dan Sumber Daya Mineral DPP Partai Demokrat ini justru mendukung hadirnya Undang-Undang Cipta Kerja. Karena menurutnya undang-undang dimaksud sejalan dengan Pancasila demi masyarakat berkeadilan sosial. 

Ferdinand juga mengaku bahwa sikap politiknya ini semata-mata demi kepentingan bangsa dan negara. Bukan untuk kepentingan pribadi atau kelompok. 

Tidak dijelaskan apa maksud Ferdinand tentang pernyataannya yang menyinggung "kepentingan politik pribadi atau kelompok" dimaksud. Yang pasti, dia memutuskan mundur dari partai yang telah melambungkan namanya di kancah politik nasional. 

Screenshot akun twitter Ferdinand Hutahaean
Screenshot akun twitter Ferdinand Hutahaean
Pernyataan mundur Ferdinand ini ditulis melalui akun twitter pribadinya. Dalam cuitannya dia mengatakan bahwa kemundurannya dari Partai Demokrat semata-mata soal prinsip dan keyakinan politiknya. 

Screenshot akun twitter Ferdinand Hutahaean
Screenshot akun twitter Ferdinand Hutahaean
Sementara dalam cuitan lainnya, Ferdinand mengaku akan mendukung Presiden Jokowi sebagai pemimpin pemerintahan bukan sebagai pribadi, setelah tidak lagi menjadi kader Partai Demokrat. Dia juga berjanji akan melawan siapapun kelompok yang coba merusak NKRI. 

Cuitan tersebut Ferdinand maksudkan untuk menjawab tudingan netizen dan sekelompok pihak bahwa dukungannya terhadap Presiden Jokowi sekadar menjilat demi mendapatkan sebuah jabatan. 

Ikuti Jejak Ruhut 

Mundurnya kader Partai Demokrat lalu berbelot mendukung partai penguasa bukan hanya Ferdinand Hutahaean. Sebelumnya pernah dilakukan oleh Ruhut Sitompul. 

Sebagaimana diketahui, bersama Partai Demokrat, Ruhut sempat mencicipi kursi DPR RI selama dua periode berturut-turut. Ruhut juga selalu tampil paling depan apabila ada lawan politik menyerang partainya atau SBY sebagai presiden.

Namun, karena suatu hal akhirnya pria yang akrab dipanggil Si Poltak Raja Minyak dari Tarutung itu membelot dan bergabung dengan partai penguasa. PDI Perjuangan. 

Jadi, langkah politik Ferdinand Hutahaean ini boleh disebut mengikuti jejak seniornya, Ruhut Sitompul jika akhirnya nanti mendukung pemerintah dan bergabung dengan partai pendukung penguasa. 

Sekarang tinggal kita saksikan bagaimana sepak terjang Ferdinand dengan pelabuhan barunya kelak. Apakah dia akan segarang Ruhut atau bahkan lebih. Menarik kita tunggu. 

Salam

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun