Benar, hingga hari ini belum ada kepastian sikap Partai Gerindra dan Prabowo Subianto terkait RUU Ciptaker dimaksud. Namun, dengan tidak ada penolakan tegas seperti yang dilakukan oleh Partai Demokrat dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS), kemungkinan besar partai berlambang kepala burung garuda itu setuju atas RUU Ciptaker.Â
Namun, Fadly Zon tegas menyatakan penolakannya dan memohon maaf karena Omnibus Law Cipta Kerja akhirnya disahkan, termasuk disetujui oleh partainya di parlemen.Â
"Saya minta maaf tak bisa cegah Omnibus Law. Sebagai anggota DPR, saya termasuk yang tak dapat mencegah disahkannya UU ini. Saya bukan anggota Baleg," demikian kata Fadly. (Suara.com).Â
Dari sikap Fadly tersebut sudah bisa ditebak bahwa dia lebih memilih aman dan bersikap abu-abu. Dia menghindar dari kecaman atau cibiran masyarakat termasuk kaum buruh. Dan, posisinya di Partai Gerindra tetap aman.Â
Sikap seperti ini memang kerap dipertontonkan oleh kebanyakan politisi tanah air. Pura-pura pro rakyat, namun nayatanya mereka sedang menyelamatkan karir dan kepentingan politiknya sendiri.Â
Adian AbstainÂ
Beda dengan Ferdinand dan Fadly Zon yang jelas pernyataan sikapnya terkait Omnibus Law RUU Ciptaker. Politisi PDI Perjuangan, Adian Napitupulu justru lebih memilih abstain alias tidak memihak.Â
Mantan aktivis 1998 ini memilih tidak melontarkan pernyataan-pernyataan yang menyerang pemerintahan Presiden Jokowi terkait Omnibus Law yang baru disahkan DPR RI. Namun begitu, dia juga tidak memberikan pujian dengan produk Undang-Undang ini.Â
Dikutip dari Tribunnews.com, Adian justru lebih menyoroti tentang adanya isu penumpang gelap pada saat terjadi aksi demo penolakan RUU Ciptaker. Dia menilai terlalu dini menyimpulkan bahwa aksi massa tersebut ditunggangi, Jumat (9/10).Â
Kata Adian, mereka yang menuduh demo ditunggangi, akan berbalik menjadi beban, karena harus membuktikan ucapannya.Â
"Menurut saya yang menjadi beban menuduh ditunggangi, membuktikan penunggangnya ada. Buktikan saja. Kalau saya menganggap terlalu cepat kita simpulkan," jelasnya.Â