Pertanyaan-pertanyaan tersebut di atas tentu menarik kita tunggu. Namun, untuk sekarang biarlah kursi kosong itu menjadi misteri.Â
Namun, yang pasti beredarnya video Najwa Shihab mewawancarai kursi kosong sontak makin menambah rasa tidak empati publik, dan membuat posisi Terawan kian terpojok. Puncaknya, sejumlah kalangan meminta jendral bintang tiga itu direshufle.Â
Kinerja Terawan yang dianggap jauh dari kata memuaskan, entah kenapa masih belum membuat Presiden Jokowi mencopot dari jabatannya. Orang nomor satu di Indonesia ini terus saja memberi kesempatan Terawan menjabat Menkes.Â
Padahal, gonjang-ganjing buruknya kinerja Terawan dalam penanganan virus Korona bukan kali ini terjadi. Jauh sebelum pandemi ini menyerang Indonesia, dokter yang dipecat dari keanggotaan IDI ini telah menjadi sorotan tajam, akibat pernyataannya yang tak bisa diterima akal sehat.Â
Saat itu Terawan dianggap terlalu menganggap remeh bahaya virus Korona. Bukannya mengambil langkah-langkah antisifasi saat pandemi belum menyerang tanah air, yang bersangkutan malah bergeming dengan keyakinannnya bahwa Covid-19 tidak berbahaya. Bahkan, dengan entengnya Terawan mengatakan, masyarakat Indonesia kebal karena kekuatan doa.Â
Apa yang terjadi berikutnya jauh panggang dari api. Virus Korona begitu merajalela dan menginfeksi ratusan ribu masyarakat tanah air.Â
Terbukti, hingga hari ini, Selasa (29/9/20) jumlah pasien yang telah terkomfirmasi positif mencapai 282.724 orang. Dari angka sebanyak ini 210.437 pasien dinyatakan sembuh dan 10.601 diantaranya telah dinyatakan meninggal dunia.Â
Melihat kondisi kian parah, penulis rasa Presiden Jokowi tak selayaknya ragu untuk mereshufle Menkes Terawan. Sebab jika tetap dipertahankan akan menjadi preseden buruk. Tidak saja terhadap Terawan, tetapi pada Presiden Jokowi sendiri.Â
Akhirul kata, biarlah kursi kosong yang diwawancarai Najwa Shihab sementara ini menjadi misteri sampai akhirnya terungkap jawaban pasti. Dan, apapun dalihnya penulis hanya ingin mengatakan, Menkes Terawan nasibmu kini...
Salam
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H