Kedua, adanya isu politisi PDIP, Arteria Dahlan seorang cucu PKI yang disinggung oleh budayawan Sumbar, Hasril Chaniago.Â
Benar, belakangan tuduhan itu dianulir oleh Hasril, tetapi isunya sudah terlanjur menyebar ke seantero tanah air. Suka tidak suka hal tersebut sangat mempengaruhi nama besar PDIP sebagai partai pemenang pemilu plus partai penguasa.Â
Merebaknya kedua isu yang sempat panas itu salah satunya adalah peranan lawan politik yang boleh jadi sengaja membuatnya viral demi menjatuhkan PDIP dan berbalik menjadi keuntungan bagi pihaknya.Â
Bukan tidak mungkin jika kedua isu tersebut terus digoreng, akan berdampak signifikan pada perjuangan PDIP dalam mengarungi agenda Pilkada serentak, 9 Desember 2020 mendatang.Â
Target Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri untuk menjadikan mayoritas pasangan calon yang didukungnya bisa memenangkan kontestasi Pilkada serentak mungkin meleset.Â
Rupanya hal itu pula yang dikhawatirkan oleh Sekretaris Jendral PDIP, Hasto Kristyanto. Dia berharap, isu yang melibatkan pernyataan Puan tidak terus digoreng, karena bukan sesuatu yang membahayakan keselamatan negara.Â
Pun dengan isu Arteria Dahlan cucu PKI, Hasto pun meminta semua pihak berfikir positip dan tidak membuat panas suasana.Â
"Keterangan dari PDIP juga sudah cukup banyak dilakukan tentang Arteria, itu juga banyak yang 'menggoreng' di situ. Itu jadi kita ini jangan suka 'goreng-menggoreng' yang menciptakan panas, kita terlihat segala sesuatunya dalam perspektif yang positif," ujar Hasto Kristyanto dalam jumpa pers secara virtual, Minggu (13/9/2020). Dikutip dari detikcom.Â
"Kalau ada yang kurang, ya lakukan tabayun, klarifikasi, itu kan Pancasila kita diajarkan untuk itu. Toh, segala sesuatunya itu rakyat menilai apakah niatnya baik atau tidak," imbuhnya.Â
Pada kesempatan yang sama, Hasto pun menyinggung peristiwa operasi plastik gagal Ratna Sarumpaet yang sempat geger.Â
"Tapi kalau track record-nya nggak baik, melakukan pemalsuan kecelakaan, bagaimanakah, siapa dulu yang sakit dipukulin tapi ternyata hanya makeup operasi plastik, Sarumpaet, itu kan baru negatif. Itu baru manipulasi. Kita kan nggak pernah melakukan pemanipulasian," lanjutnya.