Mohon tunggu...
Elang Salamina
Elang Salamina Mohon Tunggu... Freelancer - Serabutan

Ikuti kata hati..itu aja...!!!

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Puan Efek, Rekom untuk Sumbar Dikembalikan dan Asa Banteng Rontok

5 September 2020   14:59 Diperbarui: 5 September 2020   15:01 2024
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Lantaran dengan dukungan dua partai ini pun telah cukup bagi pasangan tersebut bertarung memperebutkan kursi Sumbar 1 dan 2 pada 9 Desember 2020 mendatang. 

Seperti diketahui, Partai Demokrat dan PAN, masing-masing memiliki 10 kursi di DPRD Sumbar. 

"Ya kami sudah sepakati bersama Pak Mulyadi, kita kembalikan SK dukungan dari PDIP. Jadi, Mulyadi-Ali Mukhni hanya diusung oleh Demokrat dan PAN. PDIP kami kembalikan lagi," kata Ali Mukhni, Sabtu (5/9). Dikutip dari detikcom.

Manuver Mulyadi-Ali 

Sudah menjadi rumus sahih, bahwa dalam politik yang diutamakan adalah "KEPENTINGAN". Rupanya hal ini disadari betul oleh pasangan Mulyadi-Ali Mukhni. 

Jika mereka membiarkan PDI-P terus mendukungnya, maka kesempatan untuk bisa memenangkan Pilgub Sumbar semakin kecil, kalau tidak ingin disebut tidak mungkin menang. 

Kenapa? 

Alasannya sudah pasti adalah Puan efek. Pernyataannya yang telah banyak menyinggung masyarakat Minang, jelas akan merugikan pasangan Mulyadi-Ali Mukhni. 

Dalam hal ini, mereka yang sudah tersinggung dan tidak berempati terhadap Puan Maharani, kemungkinan besar akan meninggalkan atau tidak memilih pasangan yang didukung PDI-P. 

Untuk itu, menurut hemat penulis keputusan pasangan Mulyadi-Ali Mukhni mengembalikan rekomendasi kepada PDI-P adalah keputusan tepat. Dengan demikian, mereka tidak lagi dibayang-bayangi Puan efek. 

Bahkan, boleh jadi hal tersebut di atas bisa dijadikan kesempatan untuk melakukan manuver politik pasangan calon ini guna merebut simpati masyarakat Sumbar. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun