Mohon tunggu...
Elang Salamina
Elang Salamina Mohon Tunggu... Freelancer - Serabutan

Ikuti kata hati..itu aja...!!!

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Puan Polah Mega Kepradah, Ganjar Dapat Berkah?

4 September 2020   19:56 Diperbarui: 5 September 2020   03:08 648
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

KETUA DPR RI dan juga politisi PDI Perjuangan, Puan Maharani tengah dihadapkan pada permasalahan yang tidak bisa dianggap receh. Bagaimana bisa, putri sulung Ketua Umum partai berlambang banteng gemuk moncong putih, Megawati Soekarnoputri tersebut sampai keseleo lidah. 

Ya, Puan dengan entengnya berharap atau meminta pada pada penduduk Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) untuk bisa lebih mendukung Negara Pancasila. 

Peristiwa itu sendiri terjadi pada saat dirinya mengumumkan atau memberikan rekomendasi terhadap Mulyadi - Ali Mukhni sebagai pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sumbar pada Pilkada serentak, 9 Desember 2020 mendatang. 

Entah apa yang mendasari Puan sehingga terlontar pernyataan yang boleh jadi menyinggung perasaan masyarakat Minang. 

Apakah hal tersebut sengaja, karena merasa usungan PDI Perjuangan pada Pilkada Sumbar selalu keok. Sehingga Puan merasa masyarakat asal cerita Siti Nurbaya ini kurang mendukung Pancasila, atau memang murni keseleo lidah. 

Jika maksud Puan benar-benar menganggap masyarakat Sumbar kurang begitu mendukung Negara Pancasila, memang patut disesalkan. 

Lantaran dalam catatan sejarah tidak sedikit orang-orang terbaik dari ranah Minang ini berkontribusi besar terhadap lahirnya bangsa dan negara Indonesia. Sebut saja, beberapa orang di antaranya adalah Bung Hatta, KH. Agus Salim, dan Muhamad Yamin. 

Boleh jadi, sosok-sosok tersebut di atas hidup pada zaman perjuangan memperebutkan kemerdekaan. Artinya jelas berbeda dengan warga masyarakat yang hidup di zaman reformasi seperti sekarang. 

Meski begitu, kurang elok juga jika Puan harus terang-terangan berkata bahwa warga masyarakat Minang diminta untuk lebih mendukung Pancasila, hanya karena partainya selalu kalah di daerah setempat. 

Kalaupun masyarakat Minang kurang atau tidak memilih PDI Perjuangan berikut calon yang diusungnya, bukan berarti kurang mendukung Pancasila, bukan? 

Tapi, sudahlah. Semua itu telah menjadi hak Puan untuk berpendapat. Hanya saja, pernyataannya ini telah mampu memantik reaksi banyak pihak. Dan, ujungnya merugikan citranya sebagai salah seorang kandidat yang digadang-gadang bakal maju pada Pilpres 2204 mendatang. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun