Mohon tunggu...
Elang Salamina
Elang Salamina Mohon Tunggu... Freelancer - Serabutan

Ikuti kata hati..itu aja...!!!

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Ruhut, Lagi Celoteh Ruhut dan Amien Rais yang Gagal Move On

29 Agustus 2020   21:37 Diperbarui: 30 Agustus 2020   06:29 4778
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

BOLEH setuju boleh tidak. Bagi penulis dua tokoh politik senior tanah air, Ruhut Sitompul dan Amien Rais adalah sosok yang paling ditunggu celotehannya. 

Meski, maaf celotehan-celotehannya dimaksud kerap menyebalkan dan membuat merah kuping lawan politiknya. 

Ya, dalam beberapa pekan terakhir kedua sosok tersebut di atas cukup intens berceloteh ria di media sosialnya masing-masing. Tentu dengan maksud dan tujuan yang berbeda. 

Ruhut atau pernah akrab dengan sebutan "Si Poltak Raja Minyak dari Tarutung" ini sangat aktif berceloteh di twitter, terutama sejak terbentuknya Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI). 

Pria kelahiran Medan, 24 Maret 1954 itu tak bosan-bosannya menyerang kelompok yang diprakarsai oleh Din Syamsuddin dan kawan-kawan tersebut. 

Bukan bermaksud untuk mengada-ngada. Akan tetapi, semenjak KAMI terbentuk dan akhirnya dideklarasikan di tugu Proklamasi, Selasa (18/8/2020), mantan anggota Komisi III DPR RI dua periode berturut-turut tersebut seolah menjelma jadi "Big Enemy" atau musuh besarnya. 

Tengok saja, dia seolah tak henti menyerang sejumlah tokoh yang tergabung di KAMI dengan celotehan-celotehan pedas di twitter pribadinya. 

Pertama, dia menyerang mantan Ketua Partai Amanat Nasional (PAN) yang belakangan diketahui juga bergabung dengan KAMI. 

Dalam kesempatan tersebut, Ruhut membalas kritikan Amien kepada Presiden Jokowi yang disampaikan melalui unggahan video di istagram pribadinya yang bertajuk "Bangsa Indonesia Dibelah". 

Saat itu besan Ketua Umum PAN, Zulkifli Hasan ini menyebut, perkembangan politik nasional di periode kedua pemerintahan Presiden Jokowi bukannya semakin demokratis. Malah sebaliknya, kian jauh dari semangat demokrasi. 

Kontan narasi kritik itu langsung disambar Ruhut. Dengan tanpa tedeng aling-aling meminta Amien Rais untuk diam saja di rumah sambil momong cucunya. 

Tak lama kemudian giliran Din Syamsuddin yang kena sasaran. Hal itu dipantik oleh adanya rencana deklarasi KAMI. 

Tak jauh bedanya terhadap Amien Rais. Serangan Ruhut terhadap Din Syamsuddin pun terbilang nyeleneh. Dia menyarankan mantan Ketua PP Muhamadiyah tersebut untuk menunjuk hidung sendiri sebelum menunjuk hidung orang lain. 

Tidak hanya mereka berdua. Bahkan, Refly Harun pun yang juga termasuk salah seorang pemrakarsa KAMI tak luput dari serangan Ruhut. 

Seperti dikutip dari Suara.com, Ruhut menyindir Refly sebagai mantan pejabat BUMN yang tidak memiliki prestasi. 

Ruhut dalam rekaman video menyindir sikap Refly Harun. Dia merupakan pakar hukum yang pernah dua kali diangkat menjadi komisaris utama perusahaan BUMN di era Jokowi. 

"Refly Harun sudah dua kali jadi komisaris utama bos di BUMN, karena nggak punya prestasi, dihentikan, jadi barisan sakit hati, gabung sama para barisan sakit hati lainnya," kata Ruhut.

Setelah ini, entah siapa lagi yang bakal diserang oleh politisi PDI Perjuangan tersebut. Penulis rasa, selama KAMI hadir dan terus "mengobok-obok" pemerintahan Presiden Jokowi, sepertinya Ruhut akan tetap tampil paling depan untuk balas menyerangnya. 

Amien Rais Gagal Move On 

Seperti telah disinggung di awal tulisan, bahwa selain Ruhut, ada sosok Amien Rais yang juga kerap berceloteh. 

Hanya saja, celoteh Amien Rais beda 180 derajat dengan Ruhut. Kalau celotehan Ruhut dialamatkan terhadap pihak-pihak yang menyerang pemerintah. Sebaliknya, celoteh Amien justru digunakan untuk menyerang pemerintah. 

Dalam kamus politik Amien Rais, sepertinya tidak ada hal baik yang pernah dilakukan oleh Presiden Jokowi. Sehingga apapun yang dilakukan oleh mantan Wali Kota Solo tersebut selalu salah di matanya. 

Maka, tak heran jika mantan Ketua MPR itu tak henti-hentinya mengkritisi pemerintahan yang dipimpin Presiden Jokowi. 

Akibatnya, karena keseringan nyinyir dan mengkritisi Presiden Jokowi pula, diduga sebagai salah satu ikhwal terjadinya perpecahan dengan besannya Zulkifli Hasan. Hal ini pula yang akhirnya membuat Amien Rais harus terlempar dari PAN. Partai yang justeru telah didirikannya sendiri. 

Kini, Amien Rais sudah tidak lagi menjadi anggota apalagi petinggi PAN. Meski begitu tak membuat syahwat politik politisi senior ini kendor. 

Terbukti, begitu terpental dari partai berlambang matahari terbit tersebut, pria kelahiran Surakarta 26 April 1944 ini langsung bergerak cepat dengan sisa-sisa kekuatan serta popularitasnya untuk kembali mendirikan partai baru. 

Sejumlah nama partai terus digodok bersama kolega-kolega yang sejalan dengan perjuangan Amien Rais, hingga akhirnya muncul kemungkinan bahwa nama partai barunya tersebut akan diberi nama PAN Reformasi. 

Nah, jika benar partai baru Amien Rais ini bernama PAN Reformasi, beberapa kalangan menduga bahwa pria yang disebut-sebut bapak reformasi ini belum bisa move on dari partai lamanya, PAN yang kini dinahkodai Zulkifli Hasan. 

"Oh iya (belum bisa move on), pak Amien menggaet pemilih loyal PAN," kata pengamat politik, Wempy Hadur. Dikutip dari AKURAT.CO. 

Kendati demikian, masih dikutip AKURAT.CO, Wempy mengatakan, tingkat kesuksesan partai yang bakal dibentuk Amien ini diukur dari sejauhmana konsolidasi yang dilakukan oleh Amien Rais. Sebab baginya, pamor Amien Rais sudah berkurang. 

"Kalaupun lolos verifikasi, tugas selanjutnya adalah bagaimana bisa lolos jebakan parliamentary Threshold yang kemungkinan akan naik dari 4 persen menjadi 6-7  persen," tandas Wempy. 

Kita nantikan saja, apakah partai baru yang akan dibentuk Amien Rais ini akan senyaring celotehannya selama ini, atau malah sebaliknya terpental dari persaingan dengan partai-partai lain alias tak lolos verifikasi. 

Seperti halnya dia terpental dari partai yang telah membesarkan namanya sendiri. Menarik kita tunggu.

Salam

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun