"Tidak usah jauh-jauh. Saya sendiri kurang bagaimana membela dan membesarkan PDIP di Sumedang. Tapi, saat kesempatan untuk bisa kembali jadi anggota dewan hilang, maka tidak ada pilihan lain kecuali mencari partai yang bisa memberikan kesempatan itu," imbuhnya.Â
Dengan jawaban tersebut, penulis hanya bisa tersenyum dan semakin yakin, bahwa politik itu lebih mengedepankan kepentingan memang nyata-nyata tampak di depan mata.Â
Hanya saja yang terus mengganjal dalam hati, akankah Ganjar Pranowo jadi "Malin Kundang" jika Megawati tidak meliriknya pada Pilpres mendatang? Akankah Ganjar Pranowo jadi "Malin Kundang" hanya gara-gara tergiur kekuasaan?...Â
Ah, dasar politik, segalanya memang bisa terjadi. Untung keburu sadar, bahwa ini baru sebatas asumsi. Toh, bukan mustahil pada saatnya nanti, justru malah Ganjar Pranowolah yang disandinhkan dengan Prabowo Subianto. Atau malah Ganjar Pranowo-Puan Maharani. Who know?
Salam
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H