KABAR mengejutkan datang dari Istana Kepresidenan. Betapa tidak, dua mantan Wakil Katua DPR RI, periode 2014-2019, Fahri Hamzah dan Fadli Zon, akan diberikan penghargaan Bintang Mahaputra Nararya (BMN), oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Ya, sejujurnya saya juga cukup kaget dengan adanya kabar ini. Pasalnya, sebagaimana diketahui, Fahri dan Fadli adalah figur yang selama ini santer mengkritisi kebijakan dan pemerintahan Presiden Jokowi. Terutama, saat keduanya masih aktif menjadi Wakil Ketua DPR RI sekaligus berada di pihak partai oposisi. Yakni, Fahri pada Partai Keadilan Sejahtera (PKS), dan Fadli pada Partai Gerindra.
Lalu, apa yang menjadikan alasan mereka mendapatkan penghargaan? Usut punya usut, ternyata karena keduanya adalah mantan atau pernah menjabat sebagai Wakil Ketua DPR RI, sebagaimana telah saya singgung di atas.
Baik, jika itu alasannya maka niat Presiden Jokowi tersebut masuk akal. Bagaimanapun, sebagai orang yang pernah menduduki kursi Wakil Ketua DPR RI, sudah pasti sedikit banyaknya ada jasa yang pernah mereka berikan terhadap bangsa dan negara.
Sekarang, tentunya tinggal dikembalikan pada Fahri Hamzah dan Fadli Zon. Apakah mereka akan menerima atau malah menolak penghargaan membanggakan tersebut.
Namun, seandainya kedua orang ini pada akhirnya menerima penghargaan BMN yang diberikan oleh Presiden Jokowi, saya merasa ada dua hal yang bakal terjadi.
Pertama, Fahri Hamzah dan Fadli Zon, akan semakin gencar mengkritisi kebijakan pemerintahan Presiden Jokowi. Boleh jadi, mereka berasumsi, bahwa kritikan mereka ini dianggap sebagai bagian dari wujud kecintaannya terhadap bangsa dan negara.
Kedua, Fahri Hamzah dan Fadli Zon, akan merasa malu dengan mendapat penghargaan BMN tersebut. Untuk selanjutnya mereka akan sedikit mengerem segala bentuk kritiknya terhadap pemerintah.
Betapa tidak malu, kritikan-kritikan pedas, kadang menjurus nyinyir dan sarkasme oleh kedua sosok ini, malah diganjar sebuah penghargaan oleh pemerintah. Bukankah, ini sebagai bentuk balasan cerdas yang dilakukan oleh pemerintah.
Cara Jokowi Rangkul Pihak Lawan
Sebagaimana telah diketahui bersama, Fahri Hamzah dan Fadli Zon adalah dua orang yang konsisten mengkritisi Presiden Jokowi. Bahkan, khusus bagi Fadli, yang partainya, Gerindra telah bergabung dengan koalisi pemerintah.
Namun, alih-alih dimusuhi, Presiden Jokowi malah berniat akan memberikan penghargaan BMN. Apa maksud di balik semua ini?
Dalam pandangan saya, langkah Presiden Jokowi ini adalah sebuah langkah cerdas dan halus.Â
Mantan Wali Kota Solo ini memang sengaja merangkul pihak-pihak yang selama ini suka "menyerangnya" dengan tujuan menjaga kondusifitas negara, yang saat ini tengah kacau oleh wabah pandemi virus corona atau covid-19.
Kabar akan diberikannya penghargaan Bintang jasa terhadap Fahri Hamzah dan Fadli Zon rupanya sampai juga kepada pakar politik Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, Adi Prayitno.
Dengan tegas, Prayitno mempertanyakan kriteria kedua sosok tersebut di atas, sehingga dinilai layak mendapatkan penghormatan dengan kategori seperti itu.
"Kriterianya apa sehingga Fahri dan Fadli diberikan penghargaan bergengsi itu. Publik taunya, duet Fahri dan Fadli paling depan menyerang pemerintah," katanya, Senin (10/8). Dikutip dari Media Indonesia.
Menurutnya, Â selama ini kinerja pemerintah tak pernah dianggap oleh Fahri dan Fadli.
"Fahri dan Fadli kalau merasa tak pantas menerima ini baiknya ditolak saja. Jangan sampai pemghargaan ini salah alamat," ungkapnya.
Yang laik diberikan penghargaan, masih kata Prayitno adalah para guru dan tokoh agama yg berjuang di jalan sunyi, kata Adi. Sepi apresiasi tapi mereka bekerja untuk rakyat.
Salam
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H