Kembali pada pernyataan Ibas tentang meroketnya perekonomian tanah air pada saat pemerintahan SBY, rupanya cukup mengusik Politikus PDI-P, Andreas Hugo Pareira. Dia mempertanyakan arti dari ekonomi meroket di era pemerintahan Presiden kelima RI, SBY.
Menurut Andreas pertumbuhan ekonomi zaman SBY hanya mengandalkan konsumsi dalam negeri serta eksplorasi sumber daya alam (SDA). Bahkan, menurutnya, pemerintahan SBY banyak meninggalkan proyek mangkrak yang menjadi beban pemerintah Presiden Joko Widodo.
"Kalau mau dievaluasi, apalah artinya ekonomi yang meroket sekejap kalau hanya mengandalkan eksplorasi SDA? Bahkan, kalau kita evaluasi, banyak sekali proyek-proyek mangkrak yang ditinggal oleh pemerintahan masa lalu dan menjadi beban bagi pemerintahan Jokowi ketika memulai memimpin negeri ini," kata Andreas, Jumat (7/8). Dikutip dari CNNIndonesia.
Dia mengakui bahwa kondisi ekonomi di zaman SBY relatif stabil dan Indonesia bisa keluar dari situasi krisis pada 2008. Namun, menurutnya, kondisi ekonomi itu diciptakan dengan mengandalkan kebijakan konsumsi dalam negeri dan eksploitasi SDA yang luar biasa.
Bahkan, lanjut dia, "SBY juga menerapkan kebijakan sumber daya manusia (SDM) yang murah untuk sektor tenaga kerja".
Masih dikutip dari CNNIndonesia, situasi itu, kata Andreas, membuat Indonesia tertinggal jauh dari negara-negara lain dalam hal pembangunan infrastruktur.
Lanjutnya, kebijakan Jokowi berbeda dengan SBY, karena mengembangkan strategi pembangunan ekonomi yang lebih berorientasi produksi dengan basis pembangunan fisik infrastruktur dasar yang strategis dan pembangunan SDM. Menurut Andreas, kebijakan yang dilakukan pemerintahan Jokowi akan membawa Indonesia maju dan siap berkompetisi di arena global.
Begitulah Ibas, saat maksudnya ingin pamer atas keberhasilan pemerintahan era bapaknya dan menyindir pemerintahan Presiden Jokowi, tanpa disadari malah memancing pihak lain membuka borok partainya sendiri.
Salam