Mohon tunggu...
Elang Salamina
Elang Salamina Mohon Tunggu... Freelancer - Serabutan

Ikuti kata hati..itu aja...!!!

Selanjutnya

Tutup

Sosok Pilihan

Ini Tiga "Putra Mahkota" Jokowi untuk Pilpres 2024?

5 Agustus 2020   23:28 Diperbarui: 5 Agustus 2020   23:29 3991
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

PRESIDEN Republik Indonesia, Joko Widodo (Jokowi) dipastikan tidak akan lagi bisa mengikuti kontestasi pemilihan presiden (Pilpres) 2024 mendatang, karena telah mencicipi jabatan paling berkuasa di tanah air, dua periode berturut-turut.

Kepastian Presiden Jokowi, tidak akan atau tepatnya tidak boleh lagi mencalonkan sebagai presiden tersebut diatur dalam pasal 7 UUD 1945, yang merupakan hasil amandemen dari UUD 1945 sebelumnya. Hal ini dipertegas dengan Undang-Undang Nomor 7 tahun 2017 tentang pemilu, yang mengatur masa jabatan presiden dan wakil presiden.

Aturan itu dituangkan pada pasal 169 huruf n, tentang syarat individu mencalonkan diri sebagai Presiden dan Wakil Presiden. Dimana calon presiden dan wakil presiden belum pernah menjabat di posisi itu selama dua kali masa jabatan untuk jabatan yang sama.

Dengan demikian, masa jabatan Presiden Jokowi, periode 2019 - 2024 ini adalah terakhir kalinya.

Namun begitu, begitu selesai mengemban amanahnya selaku Presiden RI, bukan berarti kepentingan politik Jokowi langsung tamat begitu saja. Setidaknya, dia berkepentingan untuk mengamankan kebijakan-kebijakan yang telah dibuatnya jangan sampai menimbulkan masalah di kelak kemudian hari.

Seolah telah menjadi rumus, saat menjabat, boleh jadi tidak ada yang berani menentang atau menyalahkan setiap kebijakan yang diambil oleh presiden. Khususnya kebijakan yang tidak populis.

Namun, saat tidak lagi menjabat, kebijakan yang telah dibuat oleh presiden terdahulu dimaksud, kadang coba diotak-atik oleh penguasa baru, demi mengharap dukungan politik, baik itu dari parlemen maupun publik.

Jokowi atau siapapun presiden yang akan berakhir masa jabatannya, tidak ingin hal seperti disebutkan di atas terjadi. 

Untuk itu wajar, jika presiden yang akan berakhir masa jabatannya menginginkan penggantinya kelak adalah orang-orang yang diyakini mampu mengamankan kebijakannya yang dianggap tidak populis. Bahkan, kalau bisa melanjutkan program yang mungkin belum bisa diselesaikannya.

Tentu saja, dalam politik menemukan calon pengganti seperti ini bukan perkara gampang. Dibutuhkan kesamaan visi dan misi serta chemistry yang sangat kuat. Dan, satu hal lagi tentu memiliki potensi kuat memenangkan kontestasi pilpres. Sebab, sekuat apapun chemistry, jika potensinya untuk menang kecil, rasanya percuma juga.

Lalu, bagaimana dengan Presiden Jokowi sendiri, apakah dia juga telah mempersiapkan calon pengantinya kelak?

Salah seorang yang ikut bergabung dengan Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI), sekaligus pakar hukum tata negara, Refly Harun, menduga, bahwa Presiden Jokowi memang tengah mencari siapa orang yang akan mampu menggantikan posisinya di kursi Indonesia satu, pada Pilpres 2024.

Melalui chanel Youtube-nya, Refly menduga, ada tiga nama menteri yang berkibar, untuk di-endorse pada Pilpres 2024.

"Untuk endorsement, orang tersebut haruslah orang yang dekat dengan lingkaran Jokowi. Orang yang punya chemistry," ujar Refly dalam tayangan YouTube yang diunggah Rabu (5/8/2020). Dikutip dari Sindonews.com.

Refly menambahkan, sejumlah sosok yang berpeluang didukung Jokowi adalah Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, Menteri BUMN Erick Thohir, dan Menko Perekonomian Airlangga Hartarto.

Masih dikutip Sindonews.com, menurut Refly, Prabowo yang juga ketua umum Partai Gerindra masih potensial menjadi capres 2024. Lalu, Erick Thohir. Meski kerap menuai kritik, Erick Thohir tetap berkibar karena mendapat kepercayaan dari Jokowi. Lalu, yang ketiga adalah Airlangga Hartarto.

"Airlangga Hartarto juga termasuk sosok yang dekat (dengan Jokowi). Yang lainnya seperti Sri Mulyani dan lainnya, sepertinya sudah tidak punya tren untuk naik lagi 2024. Jadi tiga nama itu yang barangkali bersiap menjadi 'putra mahkota' Jokowi," jelasnya.

Dalam hal ini, sejujurnya saya juga sepakat dengan pendapat Refly Harun, bahwa tiga menteri yang disebutnya adalah "putra mahkota" Presiden Jokowi.

Namun, tanpa bermaksud menafikan dua nama lainnya, rasanya nama Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto, patut dikedepankan.

Ya, boleh jadi dari segi kemampuan, kedekatan atau chemistry, Airlangga dan Erick Tohir tidak kalah atau mungkin bisa lebih kuat, tetapi potensi untuk bisa memenangi kontestasi Pilpres 2024 sepertinya akan sangat sulit menyaingi peluang Prabowo Subianto.

Kenapa?

Pasalnya, Prabowo Subianto adalah sosok yang sudah berpengalaman pada Pilpres dan pernah menjadi rival utama Presiden Jokowi pada dua kali Pilpres.

Satu hal lagi, setidaknya hingga hari ini, elektabilitas dan popularitas Prabowo Subianto berdasarkan hasil dari beberapa lembaga survei jauh mengungguli Airlangga Hartarti dan Erick Tohir.

Jadi, jika saja dugaan Refly Harun itu benar, saya berpandangan bahwa dari ketiga "putra mahkota" tersebut, adalah Prabowo yang akan dipercaya oleh Presiden Jokowi untuk meneruskan tongkat estapet kepemimpinannya.

Salam

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosok Selengkapnya
Lihat Sosok Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun