Mohon tunggu...
Elang Salamina
Elang Salamina Mohon Tunggu... Freelancer - Serabutan

Ikuti kata hati..itu aja...!!!

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Saat Klepon "Digoreng" di Tengah Isu Dinasti Politik

22 Juli 2020   16:48 Diperbarui: 22 Juli 2020   16:48 462
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Seperti diketahui, pada perhelatan kontestasi Pilkada serentak, yang rencananya digelar pada Desember 2020 ini, putra sulung Presiden Jokowi, Gibran Rakabuming Raka dan menantunya, Boby Nasution, ikut ambil bagian.

Gibran maju sebagai calon Wali Kota Solo, sedangkan Boby maju sebagai calon Wali Kota Medan, Sumatera Utara.

Tak pelak, dengan majunya kedua anak muda tersebut, serangan terhadap Presiden cukup deras. Terlebih dibumbui dengan adanya "drama" pemanggilan rival utama Gibran dalam Pilwakot Solo, Ahmad Purnomo.

Beragam kritik, sindiran, dan nada-nada kecewa datang menghujam mantan Gubernur DKI Jakarta itu. Ada yang menilai, bahwa Jokowi tengah memperdagangkan kekuasaan, Jokowi melakukan intervensi politik, Jokowi telah menyalahgunakan kekuasaannya demi kepentingan putranya dan masih banyak lagi.

Intinya, Presiden Jokowi dianggap sebagai satu-satunya figur yang berhasrat melanggengkan kekuasaanya lewat anak dan menantunya.

Padahal, jika melihat kondisi saat ini. Jelas, bukan hanya Presiden Jokowi yang berhasrat kekuasaannya tidak berhenti sampai dirinya saja. Ada nama Wakil Presiden, Ma'ruf Amin dan Menteri Pertahanan (Menhan), Prabowo Subianto.

Putri Ma'ruf Amin yang bernama Siti Nur Azizah rencananya bakal maju pada kontestasi Pilwakot Tangerang Selatan, Banten.

Menariknya, pada tempat yang sama ada juga keponakan Prabowo Subianto, yang juga ikut maju sebagai rival Siti. Dia adalah Rahayu Saraswati Djoyohadikoesoemo. Hanya saja, Rahayu maju sebagai calon Wakilnya mendampingi Muhamad.

Selain itu, masih ada juga putra Sekretaris Kabinet, Pramono Anung, yang mencalonkan diri sebagai calon Bupati Kediri, Jawa Timur. Dia adalah Hanindhito Himawan.

Jadi jelas, dalam Pilkada serentak 2020 ini bukan hanya Presiden Jokowi yang memiliki hasrat melanggengkan kekuasaannya, tetapi pejabat-pejabat publik lainnyapun ternyata memiliki hasrat serupa.

Dengan kondisi maraknya pejabat publik yang "menghamba" pada kekuasaan, tak berlebihan kiranya, isu dinasti politik menjadi diskursus seksi bagi sejumlah kalangan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun