JAGAT maya kembali booming dengan adanya postingan salah satu akun twitter yang menyebutkan, bahwa kueh klepon merupakan makanan yang tidak islami. Warga +62 pun sontak terkotak-kotak. Pro kontra atas postingan tersebut meramaikan laman media sosial.
Dengan kondisi ini semakin menguatkan, bahwa masyarakat Indonesia masih begitu mudah terhasut dengan hal-hal yang berbau agama. Bahkan, kerap mereka-mereka ini bersumbu pendek. Mudah terpancing emosi dan sebagainya.
Dengan kata lain, masyarakat di tanah air masih belum terbiasa dengan kultur memilah dan memilih informasi yang tepat dan benar. Akibatnya, kita begitu mudah diadu domba dengan soal-soal yang sipatnya receh.
Booming-nya tentang klepon itu sendiri menyusul postingan pemilik akun twitter atas nama @irenecutemon, tentang gambar kue klepon. Lalu, dalam gambar dimaksud, tertulis "kue klepon tidak islami".
Tidak hanya itu, dalam postingan yang sama, ada juga ajakan untuk meninggalkan penganan manis dan enak itu, untuk beralih ke makanan syariah.
"Kue Klepon Tidak Islami. Yuk tinggalkan jajanan yang tidak islami, aneka kurma yang tersedia di toko syariah kami Abu Ikhwan Aziz,"
Postingan tersebut  diunggah pada Selasa (21/7/2020) pagi, dan langsung menjadi viral.
Entah apa maksud dari si pengunggah "kue klepon tidak islami" itu. Namun, yang pasti, tidak sedikit pihak yang menilai, bahwa hal ini sebagai bentuk propaganda untuk memecah belah anak bangsa.
Boleh jadi apa yang dikatakan beberapa pihak tersebut ada benarnya. Terbukti, di laman sosial memang tak urung postingan tersebut telah membuat masyarakat terpecah. Ada pihak pro dan kontra.
Tapi, yang pasti, booming isu klepon ini mampu membius perhatian banyak pihak terhadap apa yang sedang ramai menjadi diskursus publik dalam beberapa hari ini.
Perkara dimaksud adalah soal merebaknya isu dinasti politik, dengan sasaran tembaknya adalah Presiden Joko Widodo (Jokowi).