HEBOH? nggak juga sih. Cuma ada beberapa pihak yang cukup dikejutkan dengan penunjukan Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto sebagai orang yang bertanggung jawab atas pengelolaan ketahanan pangan nasional, oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Dalam beberapa warta yang pernah saya baca, ada beberapa pengamat mengaku janggal.Â
Mereka menilai, penunjukan Jokowi terhadap Prabowo untuk mengurusi program Food Estate (lumbung pangan) adalah ngawur. Penunjukan tersebut dinilai sebagai indikasi tata kelola pemerintahan amatiran.
Ada juga yang menilai, pelimpahan tanggung jawab sektor pangan terhadap Menhan Prabowo, sah-sah saja. Hanya saja, dikhawatirkan adanya tumpang tindih tanggung jawabnnya selaku Menhan dengan tugas barunya tersebut.
Di luar itu, tak sedikit pula yang mengaitkan penunjukan mantan Danjend Kopasus itu dengan Pilpres 2024 mendatang. Jokowi dinilai sengaja memberi "panggung" lebih pada Prabowo guna mendongkrak popularitas serta elektabilitasnya.
Asumsi ini berasal dari wacana akan "kawinnya" Prabowo dengan politisi PDI Perjuangan, Puan Maharani, pada Pilpres 2024 mendatang.
Seperti diketahui, Presiden Jokowi dibesarkan oleh partai berlambang banteng moncong putih tersebut. Maka, saatnya bagi dia untuk membalas jasa itu dengan cara membuka jalan bagi Prabowo peluang menang Pilpres terbuka lebar.
Tentu saja hal tersebut di atas hanyalah asumsi atau hipotesa semata. Hal sebenarnya, hanya Presiden Jokowi sendiri yang tahu persis.
Tapi yang pasti, mantan Wali Kota Solo tersebut menepis semua anggapan yang berkembang di luar. Dia menyebut, ketahanan pangan adalah bagian dari pertahanan nasional.
Makanya dia menunjuk Menhan Prabowo Subianto menjadi penanggung jawab proyek lumbung pangan nasional di Pulau Pisau, Kalimantan Tengah.
"Yang namanya pertahanan itu bukan hanya urusan alutsista, tetapi juga ketahanan di bidang pangan menjadi salah satu bagian dari itu," katanya saat berbincang dengan wartawan di Istana Merdeka, Jakarta Pusat, Senin, 13 Juli 2020. Tempo.co.