Mohon tunggu...
Elang Salamina
Elang Salamina Mohon Tunggu... Freelancer - Serabutan

Ikuti kata hati..itu aja...!!!

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Ternyata, Ancaman Reshuffle Kabinet Cuma Sandiwara

6 Juli 2020   23:18 Diperbarui: 6 Juli 2020   23:22 411
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hasil rilis IPO, nama menteri yang menempati persentasi tertinggi sebagai menteri yang paling layak direshuffle adalah Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham), Yasonna Laoly. Politisi senior PDI Perjuangan itu memperoleh 64,1 persen dari jumlah total responden.

Selain Yasonna, masih ada nama-nama lainnya, semisal Menteri Kesehatan (Menkes) Terawan Agus Putranto, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Sosial (Mensos), Juliari Batubara, Menteri Koprasi san Usaha Kecil Menengah (UKM) Teten Masduki dan Menteri Pemuda dan Olahraha (Menpora) Zainudian Amali.

Saya berkeyakinan dengan adanya ancaman reshuffle tersebut, para menteri maupun partai politik yang mengirimkan kadernya di Kabiner Indonesia Maju langsung ketar-ketir. Khawatir bahwa dirinya atau partai merekalah yang bakal kena reshuffle tersebut.

Tapi, rupanya wacana reshuffle tersebut hanyalah sandiwara yang dilakukan oleh Presiden Jokowi. 

Sepertinya mantan Gubernur DKI Jakarta ini hanya sebatas tes ombak dan ingin melecut kinerja para menterinya agar lebih bersungguh-sungguh menjalankan tugasnya. Terutama terkait penanganam pandemi virus corona.

Kenapa saya bisa menyimpulkan bahwa itu semua hanya sandiwara?

Alasan yang paling logis adalah bahwa saat ini Indonesia masih sangat tidak relevan dengan masih adanya ancaman penyebaran virus asal Wuhan, China itu. Bahkan dalam beberapa waktu terakhir, peningkatan jumlah kasus positif akibat terinfeksi virus corona selalu melebihi 1000 kasus tiap harinya.

Tantu saja jika reshuffle diwujudkan dalam waktu dekat dengan kondisi negara masih dalam cengkraman pandemi covid-19 belum tentu bisa berdampak lebih baik. Artinya, menteri penggati belum tentu langsung tune in dengan tanggungjawabnya.

Alasan lainnya adalah adanya pernyataan dari Menteri Sekretaris Negara (Mensetneg) Pratikno yang menyebutkan bahwa pemerintah belum berencana me-reshuffle kabinet. Sebab, kabinet yang ada saat ini sudah berjalan dengan baik setelah teguran Presiden Joko Widodo pada 18 Juni 2020.

"Tentunya dengan progres yang bagus ini, isu reshuffle tidak relevan sejauh bagus terus. Sekarang sudah bagus dan semoga bagus terus. Tentu saja kalau bagus terus, ya enggak ada isu, enggak relevan lagi reshuffle," kata Pratikno dalam konferensi pers tentang peringatan HUT RI ke-75 yang ditayangkan di Youtube Sekretariat Presiden, Senin (6/7/2020). Tirto.id.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun