PDIP Dituduh Dukung RUU HIP
Seperti sedikit dikupas di paragraf awal, bahwa inisiatip RUU HIP ini datang dari lembaga perwakilan rakyat yang duduk di Gedung Parlemen Senayan, Jakarta.Â
Hanya, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Demokrat yang menolak atas rencana tersebut. Selebihnya, partai-partai yang ada di DPR telah sepakat untuk membahas RUU HIP ini menjadi Undang-Undang.
Belum juga rencana tersebut dibahas, hampir seluruh umat islam di tanah air serentak bersatu menolak. Dampaknya, ada beberapa partai cari aman. Satu per satu balik kanan dan cuci tangan sebagai inisiator RUU HIP. Mereka tidak ingin di cap sebagai partai yang tidak aspiratif.
Entah apa agenda politik PDIP. Di saat partai lainnya berubah haluan, partai berlambang banteng gemuk moncong putih masih tetap pada sikanya untuk mendorong RUU HIP tetap jadi pembahasan.
PDIP berdiri sendiri dan akhirnya menjadi sasaran empuk pihak-pihak yang sejak awal menolak adanya pembahasan RUU HIP. Dan, tak bisa dihindari, merekapun harus kembali berhadapan head to head dengan kelompok islam sendirian.
Serangan kelompok islam ini semakin mendapat asupan energi luar biasa setelah entah dari mana datangnya, ada pihak-pihak lain di media sosial yang ikut menyelam di air keruh. Mereka turut menyerang dan menyudutkan PDIP.
Tidak tanggung, wargananet atau netizen tersebut langsung dengan tegas memunculkan tagar yang sarkasme.Â
Yaitu, #TangkapMegawatiBubarkanPDIP. Bahkan, tagar ini sempat posisi puncak sebagai tagar yang paling ramai dibicarakan di linimasa twitter.
Apa yang akan terjadi selanjutnya? Menarik kita tunggu. Namun, rasanya tidak menutup kemungkinan jika percikan-percikan api yang terjadi pada demo kemarin akan semakin membesar jika semua pihak tidak bisa meredam amarahnya masing.
Penulis hahya bisa berharap, otak boleh panas tapi hati tetaplah dingin. Dengan begitu, mudah-mudahan segala permasalah bisa diselesaikan dengan baik.