Mohon tunggu...
Elang Salamina
Elang Salamina Mohon Tunggu... Freelancer - Serabutan

Ikuti kata hati..itu aja...!!!

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

The Invincibles Arsenal, I Miss You..

22 Juni 2020   22:08 Diperbarui: 22 Juni 2020   22:18 175
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

BICARA salah satu klub yang memiliki nama besar di kancah sepak bola Liga Primer Inggris, nama Arsenal tentu saja tidak bisa dilewatkan.

Ya, klub yang berada di wilayah London Utara itu merupakan klub sepak bola yang selalu disegani dan diperhitungkan tiap kompetisi bergulir, baik di liga lokal maupun internasional.

Hal ini tentu tak lepas dari sederet gelar yang pernah di raih oleh klub yang berjuluk The Gunners tersebut, terutama di kancah liga domestik.

Sepanjang keikut sertaannya dalam liga inggris (liga primer) klub ini berhasil meraih 13 kali juara. Hal ini sama persis dengan raihan piala FA yang merupakan kompetisi sepak bola tertua di dunia. Tak hanya itu, Arsenal juga sukses meraih piala Comunity sield sebanyak 15 kali.

Sayang dalam beberapa tahun terakhir, Arsenal seolah kehilangan tajinya, terutama setelah ditinggal oleh pelatih asal Prancis, Arsene Wenger.

Contohnya pada kompetisi Liga Primer musim 2019/2020. Dari 30 laga yang telah dimainkan, The Gunners hanya mampu bercokol di peringkat 10 klasemen sementara dengan 40 poin.

Bahkan terakhir kali bertanding pasca istirahat karena diberhentikan sementara akibat pandemi covid-19 hancur lebur oleh Manchester City, tiga gol tanpa balas.

Kondisi ini bagi klub sebesar Arsenal terasa janggal. Sebab, ketika masih dibesut Arsene Wenger, klub yang bermarkas di Emirates Stadium ini paling tidak mampu menembus empat besar.

Entah apa yang salah dengan klub ini. Padahal sederet pemain bintang berada di sana. Sebut saja diantaranya Mesut Ozil, Abumeyang, Lacazete dan David Luis.

Hanya saja patut diakui, sosok yang membesut tim ini boleh disebut pelatih yang belum memiliki jam terbang tinggi yakni Mikael Arteta. 

Seorang pelatih yang belum teruji benar hasil racikannya. Prestasi dia di dunia kepelatihan hanyalah sebagai asisten Pep Guardiola di Manchester City.

Pernah Berjaya

Boleh jadi, penulis adalah salah satu penggemar klub Liga Primer Inggris lainnya, Liverpool. Namun begitu, penulis tak menampik bahwa Arsenal pernah memiliki tim atau skuad luar biasa saat masih dibesut Arsene Wenger.

Saking luar biasanya, The Gunners kala itu sampai dijuluki The Invincibles Team. Jujur, penulis masih sangat merindukan permainan tim seperti yang pernah diperagakan Arsenal kala itu.

Julukan ini disematkan pada Arsenal pada musim 2003/2004. Ya, waktu itu The Gunners meraih gelar Premier League dengan penuh gaya.

Dari 38 pertandingan yang dimainkan, mereka memuncaki liga tanpa pernah kalah. Sebanyak 26 kali menang dan 12 kali imbang. Dan, sukses meraih 90 poin atau unggul 11 dari pesaing terdekatnya, Chelsea.

Prestasi tersebut adalah raihan yang belum pernah bisa dilakukan oleh klub lainnya di Liga Primer Inggris. Total, mereka tidak terkalahkan sepanjang 49 laga di semua ajang.

Gelar Liga primer tersebut merupakan yang kedua di raih Arsenal di era milenium anyar atau awal tahun 2000-an. 

Sebelumnya mereka berhasil juara di musim 2001/02. Masa kejayaan Arsenal juga ditandai dengan raihan piala FA selama dua musim beruntun, yakni 2001/02 dan 2002/03.

Sosok Arsene Wenger menjadi kunci utama dalam keberhasilan The Gunners merebut trofi Liga Primer dengan status unbeaten atau tak terkalahkan tersebut. Pelatih yang menukangi tim sejak 1996 itu berhasil memandu anak buahnya tampil konsisten.

Penulis masih ingat para pemain yang mengantarkan Arsenal menjadi tim tak terkalahjan pada musim 2003/2004 tersebut diantaranya adalah, Patrick Viera, Thiery Henry, Sol Campbell, jens Lehman, Antonio Reyes (almarhum) dan Robert pires.

Perjalanan Menuju Sejarah

Perjalanan Arsenal menuju catatan emas sebenarnya tidak berjalan cukup mulus. Pada pertandingan awal menjamu tamunya Everton di Highbury (kandang arsenal terdahulu. Red) harus bermain dengan 10 orang. Sebab, Sol Campbell mendapat kartu merah. Beruntung mereka masih mampu menang tipis 2-1.

Dikutip dari Bola.com, kemenangan di pekan pertama itu menjadi awal kesuksesan. Setelah itu Arsenal tampil dominan. Dalam empat pertandingan awal,  The Gunners berhasil puncaki klasemen.

Hasil imbang menghadapi Manchester United pada bulan September menandai kisah buruk antara kedua klub. Beberapa pemain Arsenal dituntut dan didenda oleh Asosiasi Sepakbola Inggris karena ambil bagian dalam perkelahian massal yang terjadi setelah pertandingan usai.

Setelah menjalani laga demi laga, Arsenal berhasil mengunci gelar juara pada 25 April 2004 atau tepatnya di pekan 34 saat meraih hasil seri 2-2 melawan Tottenham Hotspurs di White Hart Lane.

Pada 15 Mei, laga terakhir di liga, mereka menjamu Leicester City dan unggul 2-1 lewat gol penalti Thiery Henry dan Patrick Viera.

Laga pada 15 Mei inilah yang memastikan Arsenal menjadi juara dengan rekor tak terkalahkan. 

Arsenal juga menjadi tim paling produktif, mencetak 73 gol dan kemasukan 26 kali dengan dengan selisih plus 47. Sang striker, Thiery Henry keluar sebagai pencetak gol terbanyak dengan 30 gol.

Salam

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun