Perjalanan Arsenal menuju catatan emas sebenarnya tidak berjalan cukup mulus. Pada pertandingan awal menjamu tamunya Everton di Highbury (kandang arsenal terdahulu. Red) harus bermain dengan 10 orang. Sebab, Sol Campbell mendapat kartu merah. Beruntung mereka masih mampu menang tipis 2-1.
Dikutip dari Bola.com, kemenangan di pekan pertama itu menjadi awal kesuksesan. Setelah itu Arsenal tampil dominan. Dalam empat pertandingan awal, Â The Gunners berhasil puncaki klasemen.
Hasil imbang menghadapi Manchester United pada bulan September menandai kisah buruk antara kedua klub. Beberapa pemain Arsenal dituntut dan didenda oleh Asosiasi Sepakbola Inggris karena ambil bagian dalam perkelahian massal yang terjadi setelah pertandingan usai.
Setelah menjalani laga demi laga, Arsenal berhasil mengunci gelar juara pada 25 April 2004 atau tepatnya di pekan 34 saat meraih hasil seri 2-2 melawan Tottenham Hotspurs di White Hart Lane.
Pada 15 Mei, laga terakhir di liga, mereka menjamu Leicester City dan unggul 2-1 lewat gol penalti Thiery Henry dan Patrick Viera.
Laga pada 15 Mei inilah yang memastikan Arsenal menjadi juara dengan rekor tak terkalahkan.Â
Arsenal juga menjadi tim paling produktif, mencetak 73 gol dan kemasukan 26 kali dengan dengan selisih plus 47. Sang striker, Thiery Henry keluar sebagai pencetak gol terbanyak dengan 30 gol.
Salam
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H