Mohon tunggu...
Elang Salamina
Elang Salamina Mohon Tunggu... Freelancer - Serabutan

Ikuti kata hati..itu aja...!!!

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Belajar dari Kisah Ken Arok, Siapa Menabur Angin akan Menuai Badai

21 Juni 2020   15:03 Diperbarui: 21 Juni 2020   14:53 696
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

MEMANG benar, jika pikiran sedang sumpek, otakku pun ikut-ikutan jadi mentok. Bingung apa yang harus diperbuat. Itu salah, ini salah.

Bahkan, ide-ide atau materi tulisan yang awalnya tinggal diaplikasikan lewat tarian jempol di ponsel pun mendadak buyar.

Beruntung, penulis sempat membaca sebuah cerpen dari seorang K'ners yang menjuluki dirinya pedagang kaki lima terlambat turun gunung, Ayah Tuah. Koq kesannya kaya cerita-cerita pendekar zaman dulu, ya? He ... He.

Dalam cerpennya kali ini, Ayah Tuah memberikan judul "Arok yang Mencari Pistol, Dedes Membentuk Singosari". 

Namun setelah dibaca, nyatanya cerpen Ayah Tuah ini mengemas kisah dua tokoh legendaris tanah air dengan suasana kekinian. Maklum Ayah Tuah, ada aja idenya.

Nah, dari hasil membaca cerpen inilah, akhirnya muncul juga keinginan penulis untuk menceritakan kembali tentang kisah dua tokoh dari Kerajaan Tumapel tersebut. Pasalnya kisah Ken Arok ini memang unik.

Kenapa?

Seperti banyak diceritakan dalam kisah dongeng atau catatan sejarah. Pada zaman dahulu, seseorang yang bisa membangun kerajaan dan menjadi penguasa pada umumnya adalah putra mahkota atau seorang keturunan bangsawan.

Tapi hal tersebut tidak berlaku bagi Ken Arok, yang pernah menjadi penguasa Kerajaan Tumapel atau kemudian disebut Singosari. Ken Arok mendapatkan kerajaan tersebut berlatar belakang sebagai pencuri hingga akhirnya berkhianat dan membunuh penguasa Tumapel kala itu, Tunggul Ametung.

Berikut sekelumit kisahnya :

Tidak ada yang benar-benar tahu tentang asal-asal usul Ken Arok. Namun dikisahkan dalam buku-buku sejarah, dia adalah putra Gajah Para dan Ken Ndok.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun