WAKIL Ketua Umum (Waketum) Partai Gerindra, Arief Poyuono dalam beberapa waktu terakhir menjadi sorotan tajam beragam kalangan. Baik masyarakat sipil, warganet, politisi maupun media massa.
Hal tersebut tidak lepas dari pernyataan kontroversialnya yang menyatakan bahwa Partai Komunis Indonesia (PKI) adalah mainannya Kadrun.
Masalah ini berawal dari keterangan Atief Poyuono soal isu kebangkitan PKI dalam sebuah wawancara yang ditayangkan di YouTube. Poyuono ditanyai soal pandangannya mengenai isu kebangkitan PKI.
Saat ditanya tentang siapa yang memunculkan isu kebangkitan PKI tersebut, Arief menyinggung soal 'kadrun'.
Kadrun adalah akronim dari "Kadal Gurun" yang acap kali disematkan terhadap kelompok Islam kanan yang sebagian menyatakan dukungan pada khilafah pada bentuk-bentuk tertentu.
Dengan statement-nya yang dianggap offside ini, tak hahya Arief yang mendapatkan serangan karena telah melontarkan isu sensitif. Melainkan partainya Gerindra tak luput dari bully-an warganet. Bahkan tagar tenggelamkan Partai berlambang kepala burung garuda tersebut sempat menghiasi laman media sosial (Medsos).
Pernyataan Arief yang akhirnya menyasar ke tubuh partai, para petinggi Gerindra langsung kebakaran jenggot. Mereka ramai-ramai membantah bahwa pernyataan pria kelahiran Jakarta 49 tahun silam ini tidak ada sangkut pautnya dengan partai yang dinahkodai Prabowo Subianto tersebut.
Menurut para petinggi Partai Gerindra, Arief tidak punya kewenangan berstatement atas nama partai karena dia bukanlah juru bicara resmi.
Jadi apa yang diucapkannya tersebut murni merupakan tanggung jawab yang bersangkutan.Â
Maka adanya tagar tenggelamkan Gerindra sangat tidak beralasan. Untuk itu sejatinya serangan tersebut dialamatkan pada Arief Poyuono sendiri.
Arief Akan Disidang